TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Semburan tanah lumpur bercampur air tanpa gas muncul di lahan warga Dusun Benih Tamiang, Desa Perkebunan Rantau Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang.
Peristiwa ini tepatnya terjadi di sebelah SMPN I Kejuruan Muda Jumat (9/12/2016) kemarin.
Diduga munculnya semburan tersebut akibat terjadinya gempa bumi beberapa hari lalu.
Humas PT Pertamina EP Rantau, Jufri mengakui adanya semburan lumpur bercampur air di lahan warga, yang dilaporkan sekira pukul 08.00 WIB.
Namun pihaknya belum mengetahui dari mana asal semburan, karena tidak berbau gas dan lebih banyak air yang keluar dibandingkan lumpurnya.
PT Pertamina EP Rantau juga sudah menurunkan tim, dan saat ini mereka sedang bekerja untuk mengetahui penyebab munculnya lumpur tersebut karena di lokasi tidak ada aktivitas pengeboran minyak.
"Kita upayakan menghentikan semburan, diperkirakan semburan ini sudah terjadi sejak malam hari," ujarnya.
Jufri menduga, terjadinya semburan tersebut, bisa jadi akibat terjadinya gempa yang berpusat di Pidie Jaya beberapa waktu lalu, yang sempat juga dirasakan warga Tamiang.
"Bisa saja terjadi pergesaran lempengan bumi. Ada dua kemungkinan dampak dari pergeseran itu, mudah mudahan dapat bertambah cadangan minyak bumi di Aceh Tamiang atau sebaliknya menghilang dan saat ini tim sedang turun untuk meneliti," ujarnya.
Kejadian serupa juga terjadi di wilayah Gampong Meunasah Balek, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya.
Gampong tersebut terletak sekitar 500 meter dengan bibir laut.
Semburan air bercampur pasir hitam itu keluar dari celah tanah yang terbelah saat gempa bumi berkekuatan 6,5 skala richter terjadi Rabu (7/12/2016) lalu.
Saat ini pasir halus berwarna hitam masih terlihat di depan rumah dan di pinggir jalan Gampong Meunasah Balek.
Mustajab Majid (40) warga Gampong Meunasah Balek mengatakan, dirinya sempat menyaksikan air hitam bercampur pasir keluar dari dalam tanah yang terbelah.