News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bangkai Kapal Yacht Milik Bule Australia Ditinggalkan di Pantai Lovina

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah kapal yacht tampak terdampar di sisi timur dermaga Pantai Lovina, Kalibukbuk, Buleleng, Jumat (16/12/2016). TRIBUN BALI/LUGAS WICAKSONO

TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Sebuah kapal yacht terdampar di sisi timur dermaga Pantai Lovina, Kalibukbuk, Buleleng, Jumat (16/12/2016).

Kapal itu setengah terbalik dengan sebagian bodinya terbenam di air.

Kelian Desa Pakraman Kalibukbuk, Gede Subrata mengatakan, kapal yacht itu ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya asal Australia setelah Festival Lovina dan Sail Indonesia September 2015 lalu karena rusak.

Selama lebih dari setahun kapal itu disandarkan di perairan Pantai Lovina dengan diikat jangkar.

Namun setelah sekian lama dibiarkan di Lovina, sang pemilik tidak kunjung kembali untuk mengambilnya.

Bahkan, pemiliknya dikabarkan sakit.

Tidak ada pula warga setempat yang diberikan tanggung jawab untuk merawat kapal itu.

Tiga hari lalu cuaca buruk menyebabkan ombak besar di Pantai Lovina dan sampai memutuskan tali jangkar kapal itu.

Akibatnya kapal itu terdampar di pinggir pantai dengan kondisi setengah terbalik.

"Orang yang punya itu katanya sakit, jangkarnya itu putus ada ombak besar terdampar di pantai. Nggak ada juga warga sini yang diberi tanggung jawab," kata Subrata.

Kondisi kapal yacht yang terdampar dengan kondisi tidak terawat itu menurut Subrata merusak panorama Pantai Lovina.

Beberapa hari ini dia sering mendapatkan masukan dari para pelaku wisata untuk menenggalamkan saja kapat itu jika tidak kunjung ada yang bertanggungjawab.

Sebab mereka sering mendapatkan komplain dari wisatawan yang berkunjung ke Lovina untuk menyaksikan atraksi lumba-lumba.

"Banyak yang komplain, teman saya pagi-pagi tadi sudah emosi. Kalau seminggu ini tidak yang memindahkan langsung saja ditenggelamkan supaya karam dan bisa jadi rumah ikan. Karena kalau begitu merusak pemandangan, tamu nggak suka," tuturnya.

Namun pihaknya akan berusaha menghubungi pemilik kapal itu yang kini berada di Autralia.

Jika tidak ada jawaban maka dalam waktu dekat kapal itu akan ditenggelamkan.

Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi dahulu dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskanla) Buleleng terkait wacana penenggalam kapal itu berikut teknisnya.

Pekan depan kapal diharapkan sudah ditenggelamkan jika tidak dipindahkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini