Laporan Wartawan Bangka Pos, Riki Pratama
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Petir menyambar tujuh pekerja tambang inkonvensional di Desa Gadung, Toboali, belakang RSUD Bangka Selatan, Sabtu (17/12/2016) pagi.
Kondisi ketika itu hujan lebat mengguyur desa. Para pekerja tambang yang belum bekerja sempat berlindung di pondok yang berataplan terpal sampai menunggu reda.
Tiba-tiba petir langsung menyambar pondok mereka. Akibatnya, tujuh orang di bawah pondok tersambar petir.
Kabag Ops Kompol Yudha Wirajadi dan Kasat Intel AKP Ridwan Polres Bangka Selatan melihat korban tersambar petir yang menjalani perawatan di RSUD Bangka Selatan, Sabtu (17/12/2016). ISTIMEWA/BANGKA POS/RIKI PRATAMA
"Mereka terkapar di bawah pondok tersebut," jelas Kapolsek Toboali AKP Albert Daniel kepada bangkapos.com, Sabtu (17/12/2016).
Korban di antaranya Ribian (20), warga Desa Gadung; Iswanto (24), warga Air Lingge; Saefudi (33), warga Teladan; Wawan (16), warga Jalan Bahar; Febri (26), warga Telada AMD; Heri Sugianto (30), warga Desa Bikang; dan Angga 20, warga Dusun Tanget.
Heri meninggal di tempat, sementara enam temannya selamat dan sudah dilarikan ke RSUD Bangka Selatan.
"Ketika disambar para pekerja TI yang berada di sekitaran langsung menolong mereka dan membawanya ke RSUD Basel," uajr Kapolsek Toboali AKP Albert Daniel.
Kapolsek Toboali AKP Albert Daniel menungjungi rumah korban sambar petir di Desa Bikang, Kecamatan Toboali , Labupaten Bangka Selatan (Basel), Sabtu (17/12/2016) siang. ISTIMEWA/BANGKA POS
Albert Daniel bersama beberapa anggota datang melayat ke kediaman Heri di Desa Bikang. Suasana duka menyelimuti anggota keluarga Heri.
"Ini murni musibah, namun kita mengingatkan agar pekerja tambang lebih mengutamakan keselamatan kerja, baik faktor eksternal maupun dari internalnya," jelas dia.
Ia mengharapkan pekerja tambang tidak bekerja apabila melihat hujan disertai petir.