General Manajer Tim The Women of Indonesia's Seven Summits Expedition Unpar (Wissemu), Sebastian Karamoy, mengatakan, pemilihan waktu pendakian juga berdasarkan peluang keberhasilan.
Ia menilai, pendakian Gunung Vinson Massif yang dilakukan akhir Desember selalu berhasil.
"Kami juga melihat waktu terbaik, statistik keberhasilan yang diketahui itu bisa menjadi indikator untuk menentukan waktu," kata Sebastian.
Ditanya soal motivasi mendaki Gunung Vinson Massif dan tujuh gunung lainnya, Dimitri dan Mathilda, mengaku ingin membanggakan Indonesia di dunia.
Meski bukan wanita pertama yang akan mendaki tujuh gunung dan Gunung Vinson Massif, namun mereka menunjukkan wantita Indonesia memiliki kemampuan.
"Wanita indonesia bisa bersaing di dunia internasinal dan semangat untuk maju. Kaum muda harus bisa melakukan hal yang besar," kata Dimitri.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dimitri dan Mathilda akan mendaki gunung dengan ketinggian 4.892 mdpl pada akhir Desember 2016.
Kedua mahasiswi juga akan akan menancapkan sang Saka Merah Putih di puncak gunung tersebut.
Kedua pendaki ini akan dilepas secara seremoni di Kampus Unpar, Senin (19/12/2016).
Rencananya mereka akan berangkat dari Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 21 Desember 2016 pukul 00.01 WIB.
Mereka akan sampai di Santiago Chile pada tanggal yang sama pada pukkul 01.05 waktu setempat.
Tim akan bermalam selama lima hari sebelum melanjutkan perjalanan ke Punta Arenas (26 Desember 2016) yang merupakan kota terakhir sebelum pendakian dimulai.
Pendakian akan dimulai dari Vinson base camp pada 1 Januari 2017. Keduanya diperkirakan mencapai puncak pada 4 Januari 2017 dan akan kembali ke Punta Arenas pada 7 Januari 2017. (cis)