TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Bicara soal keterlibatan pemuda lintas agama dalam pengamanan malam Natal, mungkin kita juga masih ingat dengan kisah heroik Riyanto.
Pemuda berusia 25 tahun yang merupakan anggota dari Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) itu meregang nyawa saat mendekap bom yang akan meledak di Gereja Eben Haezer di Mojokerto, Jawa Timur 16 tahun lalu saat misa Natal akan berlangsung.
Saat itu, salah seorang umat memberi kabar bahwa di dalam gereja ada bungkusan hitam yang mencurigakan.
Mendengar hal itu, Riyanto langsung membuka bungkusan yang ternyata isinya kabel terhubung dengan rangkaian yang memercikkan api.
Riyanto lalu segera membawa lari bungkusan itu menjauh dari gereja.
Namun naas, bom meledak dalam pelukan Riyanto.
Riyanto pun kini dikenang sebagai pejuang kemanusiaan yang tidak mengenal batasan golongan ataupun agama.
Simak liputannya dalam tayangan video di atas. (*)