TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Sebuah tas ransel beberapa waktu lalu menggemparkan wilayah Ubud, Gianyar, Bali.
Tas yang diduga berisi bom, padahal hanya berisi potongan kuku, paspor versi Polda Bali, masih dalam pengembangan penyelidikan.
Polisi terus memburu pelaku yang mencoba melakukan gangguan stabilitas di Pulau Dewata.
"Masih kemi kembangkan. Dan masih kami dalami," tegas Kapolda Bali, Irjen Pol Dr. Drs. Petrus Reinhard Golose, M.M, Sabtu (24/12/2016).
Dijelaskannya, hingga saat ini, meski sudah ada upaya untuk mengganggu stabilitas Bali, Kapolda Bali menegaskan masyarakat tak perlu was-was.
Karena sejauh ini, pihak intelijen yang sudah melakukan pendalaman tidak menemukan tanda-tanda adanya tantangan tersebut.
"Kalau ada yang serius (ancaman atau teror) kami pasti akan memberikan informasi. Dan meminta juga masyarakat berperan aktif membantu Pihak Kepolisian," kata kapolda. (ang)