News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Terduga Teroris

Abu Faiz Dikenal Jarang Bergaul, Satu Tahun Jualan Bubur Sumsum

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Densus 88 menggerebek rumah salah satu terduga teroris, Abdul Faiz alias Abu Faiz di Kampung Suka Mulya, Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, yang Minggu (25/12/2016) siang tewas usai baku tembak dengan tim Densus 88 di rumah terapung Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.

TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Tim gabungan Densus 88, Jihandak (Penjinak Bahan Peledak) Gegana Polda, tim taktis Polres Cimahi serta Inafis Polres Cimahi bergerak cepat usai temuan empat terduga teroris di Purwakarta.

Tim gabungan langsung merangsek ke rumah kontrakan di Kampung Sukamulya Rt 03/25, desa Padalarang, Kecamatan Padalarang.

Tim gabungan ini tidak lagi menanti sang pemilik kontrakan.

Tim gabungan mendobrak tiga kamar kontrakan yang diduga ditempati terduga teroris Abu Faiz alias Deden (42) bersama anak dan istri.

Tiga kamar kontrakan terpaksa dibongkar paksa lantaran terdapat lubang plafon yang saling berhubungan dengan kamar terduga teroris.

Temuan tim gabungan, rumah kontrakan tersebut atas nama Ade Lauk (50).

Dewi Shinta (40), warga sekitar menyebut Abu Faiz telah menetap di rumah kontrakan selama satu tahun lebih. Abu Faiz dikenal jarang bergaul dengan tetangga.

"Kalau istri pelaku memang pakai cadar dan jarang bersosialisasi dengan tetangga. Kalau suaminya memang cukup sering ketemu soalnya kan setiap hari kerja jualan bubur sumsum terus sering ngajar ngaji di masjid," tutur Dewi saat ditemui Tribun Jabar (Tribunnews.com Network) di rumah kontrakan.

Ketua RW 25 Kornelis (42) mengatakan selama ini Abu Faiz dikenal sosok yang baik. Ia kerap membayar uang kebersihan.

"Selama ini pelaku berhubungan langsung dengan RT, tapi pelaku memang dikenal baik cuma jarang bersosialisasi saja dengan tetangga," ujar Kornelis.

Selain di Padalarang, Tim gabungan juga menggeledah rumah kontrakan yang berada di Kampung Kebon Kalapa RT 02/04 Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah.

Rumah kontrakan ini diduga ditempati terduga teroris Rijal alias Abu Arham (29) bersama istri.

Rumah kontrakan milik Wiwin (70) ini berukuran 6x3 meter persegi.

Penggeledahan dilakukan sekitar pukul 19.10 WIB dan berakhir sekitar 20.00 WIB.

Tetangga Abu Arham, Mulyana (50) mengatakan terduga teroris tersebut baru menetap di rumah kontrakan sekitar tiga minggu.

"Baru tiga minggu tinggal di sini kemarin hanya kenalan saja sebagai tetangga baru di sini kenalan sebagai Rijal," ujarnya.

Selama tiga minggu tersebut, pelaku dan istri hanya meninggali rumah kontrakan tersebut selama dua minggu awal. Sebab, selama ini pelaku berprofesi sebagai pedagang bersama istri.

"Sudah seminggu ini rumahnya kosong. Baru tadi pagi jam 6 pulang dan merapikan jemuran yang ada di luar rumah," katanya.

Mulyana mengatakan pelaku termasuk ramah. Setiap berangkat dan pulang kerja selalu menyapa. Namun pihak tetangga tersebut sudah merasa curiga akan gelagat tetangganya tersebut.

"Semuanya baik suka negur kalau berangkat dan pulang kerja. Kalau istrinya memang pakai cadar," ujar dia.

Kapolres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indradi mengatakan, dari penggeledahan rumah kontrakan tersebut, tim gabungan mengumpulkan sejumlah barang terduga teroris.

"Dari dua tempat, sudah kami lakukan penggeledahan dan olah TKP, ada beberapa barang yang kami amankan dan masih kami kumpulkan. Kami berharap situasi masih terkendali dan kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Kapolres di Kampung Kebon Kalapa RT 02/04 Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (25/12/2016).

Tim gabungan mengamankan beberapa barang bukti terkait dugaan teroris seperti buku dengan tulisan-tulisan yang mencurigakan.

"Ada beberapa (barang bukti) ini masih kami kumpulkan. Proses masih berlangsung, tadi kami lakukan penggeledahan dan penyitaan beberapa barang bukti," ujarnya seraya mengaku tidak menemukan bahan peledak di rumah kontrakan terduga teroris.

"Kami berharap situasi masih terkendali. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Jadi ada mekanismenya melalui RT/RW, kemudian ada juga sistem wajib lapor 1x24 jam. Aturan itu tolong sama-sama kita laksanakan, karena hakekatnya itu untuk mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan," imbuhnya. (tribunjabar)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini