Laporan Wartawan I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Muhammad Nuh (51) salah seorang warga di Kampung Bugis Serangan Denpasar Bali mengakau kebingungan akan tinggal dimana.
Tidak ada perhatian apapun dari pemerintah hingga tokoh terkait, apalagi, barang-barang berharga hingga perlengkapan rumah tangganya belum diselamatkan.
"Kami tidak tahu harus menginap dimana. Kami mohon tolong Pak Jokowi-JK turun karena kami dizolimi," kata Nuh, Selasa (3/1/2017).
Ia mengaku, eksekusi ini sungguh tidak manusiawi.
Sebab, ia tidak tahu harus ditempatkan dimana, sementara anaknya yang terakhir (duduk di kelas III SMA) juga harus menghadapi ujian beberapa waktu lagi.
Atas hal ini, ia mengaku bahwa tidak tahu menahu soal sengketa.
Hanya saja ia sudah menempati lahan ini dan menjadi generasi keempat tinggal di sini.
Peliknya lagi, kata dia, barang berharganya juga hilang.
Sebab, rumah yang ditempatinya dicongkel oleh juru sita Pengadilan Negeri.
"Kami belum menyelematkan barang malah diangkut semua. Belum ada tempat tinggal, tapi entah diaman barang-barang kami. Kami tidak tahu lagi mengadu pada siapa," tegasnya.
Juru sita PN melakukan eksekusi lahan seluas 94 are atau 9400 meter persegi.
Hingga kini, eksekusi masih berlangsung dengan beberapa beckho. (ang)