TRIBUNJATENG.COM, KLATEN - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi masih mendalami pihak lain terkait suap mutasi jabatan yang dilakukan Bupati Klaten Sri Hartini.
Penelusuran penyidik KPK kini menyasar Wakil Bupati Klaten Sri Mulyani. Sementara Sri sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik pascaoperasi tangkap tangan Jumat (30/1/2016).
"Apakah peran tersangka di sini bersama pihak lain. Apakah wakil bupati atau yang lainnya," kata Juru bicara KPK Febridiansyah di KPK, Jakarta, Rabu (4/1/2017).
Selain Sri Hartini, KPK menyatakan, tak menutup kemungkinan akan meminta keterangan dari putra tersangka, Andi Purnomo.
"Peran keluarga juga akan kami dalami. Adakah keterkaitannya," sambung Febri.
Andi, putra pasangan Sri Hartini dan Haryanto Wibowo (almarhum), saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPRD Klaten.
Beberapa waktu lalu penyidik KPK juga menggeledah salah satu ruangan di rumah dinas bupati Klaten, yang diketahui sebagai ruang kerja Andi.
Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Klaten, Amin Mustofa, membenarkan salah satu ruangan yang digeledah pada Minggu (1/1/2017) hingga Senin (2/1/2017) adalah ruang kerja Andi.
"Jumlah pastinya saya tidak tahu, tapi nilainya jelas miliaran rupiah. Banyak sekali jumlahnya, uang itu diambil dari ruangan Mas Andi, putra Ibu Bupati," kata Amin, Selasa (3/1/2017). Ia megakui ikut menyaksikan penggeledahan itu.
Kaget
Terpisah, Wakil Bupati Klaten Sri Mulyani mengaku siap dipanggil sewaktu-waktu untuk dimintai keterangan oleh penyidik KPK.
"Kalau nanti dipanggil KPK selaku saksi kapan pun siap. Tentang PNS yang dimintai keterangan KPK di Polres Klaten saya belum mendapat laporan," kata Sri.
Ia sangat kaget terjaringnya Bupati Sri Hartini dalam operasi tangkap tangan oleh petugas KPK. Saat penangkapan ia sedang dalam perjalanan menuju Klaten dari Jakarta.
"Waktu itu (penangkapan) saya baru masuk di pesawat dan dapat kabar bupati ditangkap KPK justru dari teman-teman wartawan," kata Sri.
Kepergian Sri Mulyani ke Jakarta untuk berlibur bersama keluarga mengunjungi sanak saudara dan sudah direncanakan sejak jauh hari.
Setelah beberapa hari di Jakarta, istri mantan Bupati Klaten, Sunarna, itu bermaksud kembali ke Klaten pada Jumat (30/12/2016), sesuai jadwal yang telah ia susun.
Disinggung mengenai hubungannya dengan Sri Hartini, Mulyani menegaskan mereka berdua masih solid sebagai Duo Srikandi yang diusung PDI Perjuangan.
Ia menjelaskan, posisi wakil bupati mendampingi bupati untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan meski porsi tugasnya lebih sedikit. (TRIBUNJATENG/CETAK)