News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tiga Tuntutan Mahasiswa Semarang di Depan Kantor Gubernur Jateng

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa Undip, Unnes, Unnisula, Upgris dan Polines, yang tergabung dalam Aliansi Semarang Raya menggelar aksi 121 di depan Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Kamis (12/1/2017).

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rival Almanaf

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ratusan mahasiswa mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Semarang Raya menggelar aksi 121 di halaman kantor Gubernur Jateng, Kamis (12/1/2017).

Mahasiswa yang berasal dari Undip, Unnes, Unnisula, Upgris dan Polines itu ikut meramaikan aksi yang digelar serentak di beberapa kota di Indonesia.

Koordinator aksi, Jadug Trimulyo, dalam keterangannya menjelaskan, Aliansi Semarang Raya menyuarakan beberapa poin tuntutan kepada pemerintah.

"Kami menolak penghapusan subsidi tarif dasar listrik untuk rumah tangga golongan 900VA yang berimbas pada kenaikan tarif listrik," ungkap Jadug.

Aliansi juga menolak pemberlakuan PP No. 60 Tahun 2016 mengenai kenaikan tarif dasar administrasi kendaraan bermotor.

Mahasiswa itu beralasan PP No. 60 Tahun 2016 harus dicabut karena tidak ada pertanggungjawaban yang jelas dari Polri, Kemenkeu, bahkan Presiden Joko Widodo.

Poin lainnya menolak kenaikan harga BBM karena bertentangan dengan Perpres No 191 Pasal 14 tahun 2014 yang berisi bahwa Harga Dasar dan Harga Eceran BBM (dalam hal ini meliputi BBM Tertentu, BBM Khusus Penugasan, dan BBM Umum/Non Subsidi) ditetapkan oleh Menteri ESDM.

Kenaikan harga BBM ini tidak sesuai dengan program pengalihan penggunaan dari BBM bersubsidi ke nonsubsidi yang digalakkan pemerintah selama ini.

"Pemerintah seharusnya mengamalkan sebuah pesan yang pernah disampaikan oleh bapak founding father kita, Ir Soekarno, yang mengatakan, kesejahteraan umum itu sumber kebahagiaan rakyat, negara tidak boleh menjadi tempat bagi penggarong atas nama kapital, atas nama komoditi," tegas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini