TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Satu mobil pikap yang sedang dicuci di bibir sungai Kaligarang, tepatnya di Karangbolo, Ungaran Barat, Jumat (20/1/2017) siang, hanyut diterjang banjir bandang.
Saat itu, kawasan Ungaran, Kabupaten Semarang, memang sedang hujan lebat.
Mobil pikap bernopol H 1737 HL itu dicuci karena habis memuat ratusan ayam potong.
Selain mencuci mobil, sopir dan seorang pekerja lainnya juga mencuci kain terpal dan karung goni.
Mobil belum selesai dicuci, tiba-tiba banjir datang.
Sopir sempat berusaha membawa mobil ke daratan, namun mesin mati.
Sebuah truk yang berada di lokasi juga tidak bisa menarik mobil lantaran terburu air bah datang.
Beruntung sopir dan pekerja bisa menyelamatkan diri.
Sementara mobil pikap tahun 2000 atas nama Agus tersebut, hanyut terbawa banjir bandang berikut kunci dan STNK-nya.
Erna (40), adik pemilik mobil tersebut, mengaku sudah melaporkan kejadian itu ke Polsekta Ungaran.
"Betul Mas, itu mobil kakak saya. Kemarin sudah lapor polisi, tapi siang ini balik lagi ke Polsek karena kemarin belum membawa BPKB sebagai kelengkapan laporan," kata Erna, Sabtu (21/1/2017) siang.
Kejadian mobil hanyut tersebut bersamaan dengan peristiwa banjir di kawasan SMK NU Ungaran yang lokasinya berdekatan.
Polisi sempat mengecek ke lokasi kejadian, namun upaya pencarian pada Jumat masih terhambat derasnya arus sungai Kaligarang.
Pada hari ini, upaya menyusuri sungai membuahkan hasil.
Ban serep mobil pikap ditemukan di bawah jembatan Pramuka, Pudakpayung, Kota Semarang, yang berjarak sekitar 5 kilometer dari titik hanyut.
Informasi terakhir, pukul 14.30, mobil yang hanyut tersebut sudah ditemukan di kawasan Ondorante, Pudakpayung, Kota Semarang.
Tim SAR Bumi Serasi masih mengupayakan evakuasi bangkai mobil tersebut.
"Kondisinya seperti apa belum tahu. Sepertinya belum diangkat. Semoga enggak hujan lagi, enggak kintir lagi," kata Erna. (Kompas.com)