TRIBUNNEWS.COM, BREBES - Dua siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Bukhori tenggelam di Sungai Kabuyutan di Desa Sengon, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Rabu (25/1/2017) siang lalu.
Hingga Kamis (26/1/2017) sore, dua siswa yang juga santri Pondok Pesantren Sengon tersebut belum ditemukan.
Dua korban diketahui bernama Bayu (13), warga Desa Lemahabang, Kecamatan Tanjung, serta Salman (13), warga Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba.
Petugas Polri, TNI, SAR Kabupaten Brebes, Basarnas Pos SAR Kabupaten Cilacap, dan relawan beserta warga terus berupaya menemukan dua siswa kelas VII itu tetapi belum membuahkan hasil.
"Kamis kemarin, kami sudah melakukan penyusuran sampai ke Laut Jawa. Artinya, kami sudah mencari mereka sejauh 20 kilometer dari titik awal tenggelam. Karena para korban belum ditemukan, pencarian akan kami lanjutkan pada Jumat (27/1/2017) pagi," kata koordinator SAR Kabupaten Brebes, Ade Dhani.
Menurutnya, selama melakukan pencarian terhadap para korban, petugas sempat mengalami kesulitan.
Debit air di Sungai Kabuyutan sangat tinggi lantaran cuaca sedang buruk.
Upaya penyisiran mereka tidak bisa maksimal karena terkendala arus sungai yang cukup deras.
Baca: Muhammadiyah Tegaskan Tak Undang Habib Rizieq ke Acara Internal di Surabaya
Kapolsek Tanjung, AKP M Yusuf mengatakan, sebelum tenggelam, Bayu dan Salman serta siswa lain MTs Al Bukhori mengikuti olahraga sepak bola di lapangan tak jauh dari Sungai Kabuyutan.
Setelahnya, mereka bersama-sama mandi di sungai tersebut.
"Kala jam olahraga berakhir, dua korban dan 15 siswa lain mandi di sungai. Tak lama berselang, tiba-tiba Bayu dan Salman terseret arus. Seketika itu, siswa lain berteriak meminta tolong. Warga segera memberi pertolongan tetapi dua korban cepat hanyut dan menghilang," paparnya.
Kenapa guru MTs Al Bukhori membiarkan begitu saja para siswa mandi di sungai usai jam olahraga berakhir?
Menurut Yusuf, sebenarnya guru olahraga MTs Al Bukhori, Mahfudin (52), sudah memperingatkan mereka agar tak mandi di sungai.
Ia meminta kepada para siswa untuk kembali ke sekolah.
"Namun, para siswa tak menghiraukan peringatan guru. Mereka tetap menceburkan diri ke sungai ketika arus tengah deras lantaran beberapa jam sebelumnya turun hujan lebat di kawasan Sengon. Kami berjanji mencari keberadaan dua korban hilang sampai ketemu," tandas Yusuf.