TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilihan gubernur dan wakil gubernur provinsi Jawa Barat memang baru akan berlangsung 17 bulan mendatang. Namun, sejumlah nama kandidat sudah mulai muncul ke permukaan.
Selain berstatus sebagai provinsi berpenduduk terpadat di Indonesia, letak provinsi Jawa Barat berdekatan dengan ibukota Jakarta juga membuat hajatan politik lima tahunan di tanah Pasundan tersebut semakin menarik untuk dinantikan.
Atas hal itu, Indo Riset Konsultan melakukan survei untuk melihat tingkat akseptabilitas, popularitas, dan elektabilitas dari tokoh-tokoh kandidat gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat mendatang.
Survei ini dilakukan pada tanggal 19-25 Desember 2016 melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dengan mengambil 1.200 responden di 27 kabupaten/kota dan memiliki margin of error +/- 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%.
Penarikan sample dilakukan secara acak menggunakan metode multistage random sampling.
Penarikan sample mempertimbangkan jumlah sample dengan jumlah pemilih di setiap kabupaten/kota dan memperhatikan karakter desa/kota.
Keterangan yang diterima, hasil temuan survei Indo Riset menunjukkan tiga faktor utama dipertimbangkan warga Jawa Barat dalam memilih gubernur mendatang adalah merakyat/perhatian dan melayani masyarakat (21,3%), jujur/tidak korupsi (12,6%), dan berkinerja bagus (8,4%). Lalu dalam hal program harus diutamakan gubernur mendatang, warga Jawa Barat menilai ada tiga program prioritas. Yaitu kesejahteraan rakyat (33,7%), lapangan pekerjaan (26,3%), dan pendidikan (20,9%).
Kemudian survei ini juga menguji tingkat popularitas, tingkat kedisukaan, dan tingkat elektabilitas 16 nama.
Ada pun 16 nama diuji tersebut adalah Bima Arya, Deddy Mizwar, Dede Yusuf, Dedi Mulyadi, Desy Ratnasari, Haris Yuliana, Iwa Karniwa, Maman Imanul Haq, Mochammad Irawan, Netty Prasetyani Heryawan, Nurul Arifin, Puti Guntur Soekarno, Ridwan Kamil, Saan Mustopa, TB Hasanuddin, dan UU Ruzhanul Ulum.
Dari 16 nama diuji cuma empat nama memiliki tingkat popularitas di atas 70%.
Mereka adalah Deddy Mizwar (94%), Dede Yusuf (89,5%), Desy Ratnasari (86,6%), Ridwan Kamil (74,2%).
Sedangkan tingkat kedisukaan tertinggi dimiliki oleh Ridwan Kamil (92,2%), disusul Deddy Yusuf 86,5% dan Deddy Mizwar 86,3% dalam posisi tiga teratas.
Sedangkan dari sisi tingkat elektabilitas calon gubernur dalam simulasi tertutup 16 nama calon gubernur, Ridwan Kamil memperoleh tingkat keterpilihan tertinggi sebesar 37,50%.
Kemudian disusul secara berturut-turut oleh Deddy Mizwar (29,17%), Dede Yusuf (15,25%), Dedy Mulyadi (4,42%), Desy Ratnasari (2,67%), Bima Arya (1,67%), UU Ruzhanul Ulum (1,50%), TB Hasanuddin (0,67%), Puti Guntur Soekarno (0,58%), Saan Mustopa (0,58%), Netty Prasetiyani Heryawan (0,17), Nurul Arifin (0,17%), Haris Yuliana (0,08%), Iwa Karniwa (0,08%), Maman Imanul Haq (0,08%) dan Mochammad Irawan (0,08%).