TRIBUNNEWS.COM, SINTANG - Penduduk Desa Emponyang, Sintang Kalimantan Barat merasa belum 'merdeka' karena di wilayah desanya jalan tidak layak tanpa memiliki jembatan.
Ini mengakibatkan, siapapun yang akan berangkat ke kampung itu harus menumpang perahu agar sampai ke perkampungan yang warganya suku Undau.
"Dibutuhkan waktu sekitar 4 jam dari ibu kota Sintang sampai ke desa Emponyang," kata Wartintin MPd yang mendampingi 14 mahasiswa Persekutuan Mahasiswa Kristen Protestan STKIP Persada Katulistiwa melakukan bakti sosial dan pengobatan gratis belum lama ini.
Bahkan dirinya dan mahasiswa harus berjuang menaklukan jalan yang licin berlumpur dan desa yang satu liter bensin dibanderol Rp 12 ribu ini.
"Bahkan, untuk bisa sampai mobil harus ditarik dengan bantuan traktor," katanya, Jumat (3/2/2017).
Diakuinya, mengikuti jalanan menuju desa itu sangat melelahkan bahkan tidak layak dilalui.
Meski serba terbatas, Wartintin masyarakat sangat ramah dan bersahaja.
"Mengenai infrastruktur mereka ingin jembatan gantung yang telah manggkrak tiga tahun diperbaiki," katanya.