Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Di balik penembakan pengusaha airsoft gun asal Kota Medan, Indra Gunawan alias Kuna, penyidik menemukan kasus lain di baliknya.
Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho yang dikonfirmasi soal kasus tersebut masih bungkam dan belum dibocorkan ke publik karena masih dalam penyelidikan.
"Sabar dululah ya. Pastinya ada kasus lain di balik peristiwa penembakan ini. Kami masih mendalami bukti-buktinya," ungkap Sandi ditemui Tribun Medan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan, Selasa (7/2/2017).
Baca: Dugaan Keluarga di Balik Kematian Pengusaha Airsoft Gun
Baca: Pengusaha Airsoft Gun Tewas Tertembak Pernah Diserang pada 2014
Baca: Pelaku Cuek Tembak Pengusaha Airsoft Gun di Tengah Keramaian
Baca: Komplotan Pembunuh Pengusaha Airsoft Gun 8 Orang, Semuanya Tertangkap
Baca: Siwaji Raja Dapat Telepon di Hari Tertembaknya Pengusaha Airsoft Gun Medan
Baca: Kuasa Hukum Tersangka Otak Pembunuhan Pengusaha Airsoft Gun Meradang, Berikut Alasannya
Baca: Pembunuh Bayaran Pengusaha Airsoft Gun Dijanjikan Rp 2,5 Miliar
Baca: Lakon Para Pembunuh Bayaran Pengusaha Airsoft Gun Kota Medan
Baca: Komplotan Pembunuh Pemilik Toko Airsoft Gun di Medan Dibekuk Polisi, Dua Tewas
Beredar informasi kasus lain yang dimaksud menyangkut dugaan penggelapan uang umat di organisasi keagamaan yang pernah disoal Kuna selama hidupnya. Disinggung hal ini Sandi hanya tersenyum.
"Wah, kamu kok tahu. Tapi tunggu dululah. Itu kan sudah masuk dalam pokok perkara penyelidikan. Saya belum bisa menjelaskan lebih rinci," aku Sandi.
Di hari kematian Kuna yang ditembak mati Putra tak jauh dari toko airsoft gunnya di Jalan Ahmad Yani, Medan, keluarga mengungkap selama ini almarhum memiliki informasi soal penyimpangan dana umat oleh Siwaji Raja alias Raja Kalimas.
Dalam kasus ini Raja Kalimas sempat membuat laporan ke Polda Sumut dengan terlapor Kuna. Raja menuding Kuna melecehkan Raja di akun Facebook Gada Sutam yang dikelola Kuna.