Ia masih bertanya-tanya dalam hati bagaimana kondisi Anisa setelah terjatuh. MK berinisiatif turun ke bawah mengecek kondisi Anisa. “Saya lihat dia masih bergerak. Saya ambil batu saya pukul ke wajahnya tiga kali,” kata MK.
Setelah itu, MK menyeret tubuh Anisa ke atas yang berada di seberang rumahnya. MK meletakkan tubuh Anisa di dalam semak agar tidak ketahuan warga sekitar. Usai melakukan aksinya, MK beraktivitas seperti biasa.
MK pergi ke sebuah sekolah untuk berjualan gelang. Malam harinya, MK pulang ke rumah dan situasi sudah ramai karena Anisa hilang. “Saya sempat ditanya warga mengenai Anisa, saya bilang tidak tahu,” ujarnya.
Aksi MK ini tercium oleh aparat Polsek Tanjungkarang Barat. Polisi mencurigai MK dan menginterogasinya. Awalnya MK tetap tidak mengaku. Namun setelah beberapa menit, MK tidak bisa mengelak. Polisi lalu membawanya ke polsek untuk diminta keterangan.
Kapolsek Tanjungkarang Barat Komisaris Harto Agung Cahyono mengatakan, kasus ini akan dilimpahkan ke Polres Pesawaran. “TKP pembunuhannya di Pesawaran makanya kami limpahkan ke polres setempat,” ujarnya.(*)