Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Petugas Lapas Pekalongan menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu dan ekstasi ke dalam lapas, Rabu (22/2/2017).
Roni (52) diamankan petugas. sabu dan ekstasi ini dibawa Ronu rencananya akan diberikan kepada anaknya, Mirza yang berada di dalam Lapas Pekalongan karena terjerat kasus pencurian.
Rupanya, di dalam penjara, Mirza kerap berhubungan dengan Yusuf, pengedar sabu yang ditangkap beberapa saat setelah upaya penyelundupan itu digagalkan.
Mirza selama ini berhubungan dengan Yusuf melalui pesan singkat (sms) dari handphone.
Namun saat ditanya berapa kali menyelundupkan narkoba, Kepala Lapas Pekalongan, M Hilal, mengaku pihaknya masih mendalami.
"Saat ini M (Mirza) sudah berada di ruang pengamanan. Masih dimintai keterangan," kata Hilal.
Saat diinterogasi, Roni mengaku hanya mengenal Yusuf sebagai rekan anaknya. Roni menemui
Yusuf di Stasiun Pekalongan atas permintaan Mirza.
"Si anak ini (Mirza) minta ke sabu ke temannnya. Lalu minta dititipkan ke orang tuanya (Roni) untuk dibawa ke dalam lapas" katanya.
Hilal mengatakan, meski Roni mengaku tidak tahu menahu isi kantong kresek yang dibawa, namun kuat dugaan Roni telah beberapa kali menerima titipan dari Yusuf.
"Dari keterangan yang dikumpulkan, R (Roni) dan Y (Yusuf) sudah lebih dari dua kali bertemu.
Setiap ketemu selalu di Stasiun Pekalongan," katanya.
Terkait transaksi narkoba antara Mirza dan Yusuf, Hilal mengatakan pihaknya masih mendalami dan akan segera melimpahkan kasus tersebut ke Polres Pekalongan Kota.
Hilal juga memuji kesigapan anggotanya dalam mengetatkan keamanan lapas.
Setiap pagi, Hilal selalu mengingatkan anggotanya agar keamanan khususnya pengunjung akan ditingkatkan.
"Ini hasil dari morning breafing, setiap pagi saya tekankan perketat keamanan. Tiga anggota yang berhasil mengungkap upaya penyelundupan narkoba ini akan saya usulkan agar mendapat penghargaan. Dua orang anggota yang menggagalkan penyelundupan di pintu depan, satunya lagi yang menangkap Yusuf di Stasiun Pekalongan," kata Hilal.