Laporan Wartawan Surya, Fatimatuz Zahro
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Banyaknya jalan rusak membuat Pemerintah Kota Surabaya menerima banyak keluhan.
Setiap hari, Pemkot Surabaya menerima keluhan jalan rusak sebanyak 20 hingga 30 titik.
Sekretaris Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya M Awalluddin Arief mengatakan, jumlah tersebut diterima dari banyak jalur.
"Ada yang dari Sapa Warga, ada dari Kominfo, dan juga informasi dari lurah serta camat. Begitu, ada keluhan yang masuk kita langsung berupaya untuk menindaklanjuti," ucap Awal kepada SURYA.co.id, Sabtu (25/2/2017).
DPUBMP segera merespons keluhan tersebut untuk ditangani oleh tim satgas pematusan untuk pemeliharaan jalan.
Menurut Awal, ada pemeliharaan jalan yang dilakukan swakelola atau dengan melibatkan kontraktor.
"Kalau yang overlay yang menyebabkan harus ada perbaikan struktur jalan maka ya harus pakai kontraktor. Tapi kalau lubang, nambal cukup pakai swakelola, kami yang beli aspal, sirtu, nanti yang ngerjakan dari satgas," kata dia.
Total ada enam tim satgas yang sehari-harinya mengontrol dan memperbaiki jalan rusak.
Mereka melakukan pengecekan hari ini, lalu besoknya akan dilakukan perbaikan.
"Jadi sekarang ngecek dilapangan, maka besoknya diperbaiki. Setiap hari keliling terus, kadang ngerjakan jalannya juga malam," ucap Awal.
Untuk tahun 2017, ada sejumlah anggaran yang dialokasikan untuk program rehabilitasi jalan, jembatan dan kelengkapannya dialokasikan anggaran sebesar Rp 26 miliar.
Untuk luasan outputnya sebesar 150.260 meter persegi.
Disampaikan Awal, jalan yang rusak kebanyakan adalah jalan provinsi, dan jalan kota yang banyak dilewati angkutan besar.
"Kalau jalan provinsi kan kita susah untuk membenahi degitu juga untuk jan nasional," kata Awal.
Oleh sebab itu yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko jalan cepat rusak adalah dengan klasifikasi jalan.