Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Suwandi (54), korban kecelakaan bus PO Solaris Jaya di Tawangmangu, Karanganyar, dikenal sebagai sosok terpandang oleh orang-orang di sekitarnya.
Almarhum yang akrab disapa Abah ini dekat dengan aparatur desa setempat.
Menurut Kepala Desa Wonokasian, Sanusi (54), Suwandi kerap datang ke Kelurahan.
"Suka datang ke Kelurahan, diskusi ya ketemu, " kata Sanusi kepada TribunJatim.com, Minggu (26/2/2017).
Suwandi menjadi Kepala Sekolah dua kali, yaitu di SDN Jimbaran Barat sebelum akhirnya di SDN Jimbaran Timur, Sidoarjo.
Selain menjadi Kepala Sekolah, Suwandi juga dikenal memiliki peran dalam beberapa bidang.
"Abah jadi PNS Kepala Sekolah, kepala BPDE sejak 2013, pengurua Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), dan pengurus Madrasah di desa ini. Sebelumnya dia juga jadi Sekertaris Ta'mir Masjid, sekarang sudah dialihkan ke saya tugasnya," jelas laki-laki Sekretaris Desa setempat, Ahmad Asrori (30).
Menurut informasi sopir mikrolet yang dikelola Suwandi, bapak dua perempuan ini sudah satu kali naik haji dan baru satu bulan pulang dari umroh.
"Pak Suwandi kerap disapa Abah karena sudah naik haji dan umroh," kata Supi'i.
Berdasarkan foto keluarga yang terpasang di dinding ruang tamu rumah korban, Suwandi terlihat berbadan tinggi, berkumis tebal, dan rambut berpotongan cepak.
"Ini Abah dan istri pertamanya Bu Iis. Sekarang Abah nikah lagi setelah istri pertama meninggal. Istri kedua namanya Agustina (29)," ujar Supi'i sembari bersila di dekat keluarga korban.
Supi'i juga menambahkan bahwa selama ini Suwandi tinggal bersama anak bungsunya Ica Susilowati (23) dan istri keduanya.
"Mereka tinggal di rumah duka ini karena anak sulung Abah bernama Santi sudah pindah nama KK," tambah Supi'i kepada TribunJatim.com.