Sementara di belakangnya sejumlah rekannya dan petugas keamanan mengejar dia.
Sesampainya di tepi dermaga, Aman langsung menceburkan diri ke laut dan tenggelam.
Tim pencari melakukan pencarian selama dua hari.
Selama dua hari pencarian, Aman sempat tak mampu ditemukan tim pencari, meski mereka telah melakukan penyisiran dan menerjunkan tim penyelam ke dasar laut.
Kepolisian bahkan sempat menghaturkan banten (sesajen) agar tubuh korban dapat segera ditemukan.
Atas hal ini, Kompol Nyoman Gatra sempat menduga bahwa Aman memiliki semacam ilmu kanuragan, mengingat profesinya sebagai ABK.
Dugaan tersebut berdasarkan kejadian yang pernah terjadi sebelumnya, di mana pernah ada tahanan di Polsek Benoa yang kerauhan di dalam sel tahanan.
Setelah ditelisik ternyata tahanan tersebut mempelajari semacam ilmu jaran kepang.
"Mungkin saja ya, Aman belajar semacam ilmu karena ABK itu kan tugasnya berat, berhari-hari di atas kapal. Saya pernah dengar ada ABK yang punya ilmu agar tahan hidup berat di atas lautan selama berhari-hari," ujar Kompol Gatra.
Kini setelah jasadnya ditemukan pada hari ketiga, kepolisian masih berupaya menghubungi keluarga Aman yang menurut informasi tinggal di Yogyakarta.
Jenazah Aman telah dievakuasi ke RSUP Sanglah, Denpasar.