Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Tanah di Dukuh Ndelik, Desa Candi Garon, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, amblas pada Rabu (1/3/2017).
Kepala desa setempat, Margowanto, mengatakan tanah yang amblas ini satu garis memanjang. "Kira-kira tanah yang amblas sepanjang satu kilometer," ujar dia kepada Tribun Jateng.
Dia menambahkan akibat peristiwa tersebut satu rumah warga terkena dampak. Terpaksa keluarga tersebut dibantu warga membongkar rumahnya karena sangat membahayakan.
Margowanto menjelaskan saat peristiwa tersebut terjadi, pemilik rumah Tarji (40) bersama istrinya Turiyem (39) dan anaknya tidak berada di rumah.
Sejak seminggu lalu hujan deras selalu turun. Sejak itu tanah amblas perlahan. Sebelum lebih parah perangkat desa meminta keluarga Tarji meninggalkan rumah dan membawa barang-barang berharganya.
Dikatakan Margowanto, tanah amblas paling parah terjadi di lapangan sepak bola Pandan Murti.
"Lapangan Pandan Murti amblasnya setinggi 1,5 meter. Biasanya lapangan ini digunakan untuk kegiatan olahraga dan juga kemah para pelajar," jelas dia.
Dia menceritakan selama tinggal tak jauh dari Candi Garon, pernah juga terjadi pergeseran tanah di tempat yang sama.
"Kejadian tersebut terjadi 35 tahun lalu dan kini terjadi lagi. Dahulu itu lapangan Pandan Murti juga digunakan untuk pemukiman warga, tetapi setelah amblas warga akhirnya pindah," beber dia.
Di sisi lain warga yang terdampak pergeseran tanah, Tarji, beserta keluarganya untuk sementara waktu tinggal di rumah orang tuanya.
"Kalau jam segini Pak Tarji sedang bekerja. Memang rumahnya sudah dibongkar dan sementara tinggal di rumah orangtuanya," ujar adik kandung Tarji, Karto, saat membersihkan kayu-kayu rumah kakaknya.