TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Seorang kuli bangunan bernama Paryono (36), warga Desa Klagenserut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, ditemukan tewas gantung diri oleh istrinya Warmi (40) di rumahnya, Kamis ( 9/3/2017).
Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya karena depresi menghamili anak orang.
"Korban mengakhiri hidup dengan cara gantung diri karena mengalami tekanan akibat permasalahan yang dialaminya," ujar Kapolsek Jiwan Madiun, AKP Eko Sugeng Rendra, Kamis (9/3/2017) siang.
Eko menjelaskan, berdasarkan keterangan kakak ipar korban, Suwarno, korban sempat menjemput istrinya di Jakarta.
Istrinya diajak pulang untuk membicarakan persoalan yang tengah dihadapi.
"Korban telah menghamili seseorang dan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatanya," ungkapnya.
Sebelum ditemukan tewas, istri korban berbicara dengan Paryono.
Lalu sang istri mencuci baju dan mandi di rumah kakaknya.
"Saat kembali ke rumah, Warmi sudah mendapati suaminya dalam posisi gantung diri," jelas Eko.
Saat olah tempat kejadian, sambung Eko, kondisi korban menggantung di blandar rumah menghadap ke barat dengan menggunakan tali tampar plastik warna biru, mengenakan kaos warna hitam, dan celana pendek warna abu-abu.
Dari hasil olah TKP dan visum, Polres Madiun Kota tidak menemukan tanda-tanda kekerasan.
"Tak hanya itu, kondisi mulut korban berbusa, kemaluan mengeluarkan cairan, dubur mengeluarkan kotoran, lidah dalam keadaan tergigit dan terdapat bekas jeratan di leher.
Selanjutnya korban dievakuasi ke RSUP Dr. Soedhono untuk dilakukan visum," demikian Eko. (Kontributor Kompas.com Madiun, Muhlis Al Alawi)