Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Keberadaan lahan bekas landasan udara pada masa penjajahan Belanda di Kesesi bisa dijadikan sebagai bandar udara (bandara).
Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi mengatakan, total luas lahan bekas bandara Belanda di Kecamatan Kesesi mencapai 25 hektar.
"Totalnya 25 hektar, statusnya tanah negara," kata Asip, Minggu (26/3/2017).
Lahan tersebut, menurut Asip, bisa dimanfaatkan menjadi bandara.
Keberadaan bandara diyakini Asip bisa mempercepat pembangunan di wilayah pantura khususnya di wilayah eks karesidenan Pekalongan.
"Secara teknis memenuhi syarat dijadikan bandara, bisa mempercepat pembangunan di pantura," katanya.
Hal ini telah disampaikan Asip ke Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat Musrembang Eks Karesidenan Pekalongan 2017 di Pemalang beberapa waktu lalu.
Selain menyampaikan permintaan pembangunan bandara, Asip juga mengusulkan anggaran bantuan provinsi 2018.
Sebanyak 10 bantuan provinsi untuk sarana dan prasarana yang diajukan Asip senilai Rp 78 milyar.
Bantuan digunakan untuk renovasi Pasar Kedungwuni I Rp 35 milyar, rehabilitasi Jalan Kertoharjo-Karangdadap Rp 8 milyar, pembangunan Jembatan Lolong Rp 12 milyar, penambahan los dan renovasi kios Pasar Sragi Rp 9 milyar, rehabilitasi Jalan Tengeng – Tunjungsari Rp 2 milyar.
Pembangunan embung Siangkreng Desa Gutomo Kecamatan Karanganyar Rp 1 milyar, rehabilitasi Jalan Salit – Gejlig Rp 2 milyar, pembangunan embung air Semampir Rp 1 milyar, rehabilitasi Jalan Gandarum – Tambakroto Rp 6 milyar dan rehabilitasi Jalan Podo – Pakisputih Rp 1 milyar.
Tak hanya 10 usulan bantuan provinsi, Asip juga mengusulkan sembilan kegiatan sektoral Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebesar Rp 12 milyar.
"Semoga sinergitas yang dimiliki selama ini mendongkrak pembangunan di Kabupaten Pekalongan," kaya Asip.