Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Tangis keluarga Ruslan Hasan alias Cullang (28) pecah, saat jenazah bandar besar narkoba yang ditembak mati itu akan dibawa ke rumah duka, Rabu (29/3/2017).
Puluhan keluarga Ruslan yang telah memadati sekitar kamar mayat RS Bhayangkara Makassar menangis saat jenazah dikeluarkan dan dinaikkan ke dalam mobil ambulance.
Jenazah lalu diantar ke rumah duka dengan iring-iringan motor keluarga Ruslan.
Sebelumnya, personel Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulawesi Selatan menembak mati salah seorang bandar narkoba, Ruslan Hasan alias Cullang (28), Selasa (28/3/2017) malam.
Ruslan ditembak mati lantaran coba kabur usai ditangkap oleh polisi di kamar kos persembunyiannya.
Baca: Bandar Narkoba Pemilik 9,8 Kg Sabu Ditembak Mati
Baca: Kronologis Penangkapan hingga Tewasnya Bandar Besar Narkoba Makassar
Ruslan sebelumnya diringkus saat sedang berada di tempat persembunyiannya di Jl Trans Mamuju-Palu, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat.
Dari tangan pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk delapan unit Handphone yang digunakan bertransaksi.
"Pelaku merupakan bandar besar di kota Makassar, ia diketahui sudah beraksi sejak 5 tahun yang lalu dan memiliki jaringan besar," ujar Kapolda Sulsel, Irjen Pol Muktiyono saat konfrensi pers di RS Bhayangkara Makassar, Rabu (29/3/2017).
Ruslan diketahui sebagai salah satu DPO yang menjadi target utama polisi, dan telah dikejar sejak tiga bulan lalu.
Ia juga diketahui sebagai pemilik sabu 9,8 kg asal Tarakan, Kalimantan Utara yang diungkap Polres Pelabuhan Makassar pada 31 Desember 3017 lalu.