Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Permasalahan hutang piutang yang dialami Polresta Samarinda, guna memenuhi kebutuhan makan sehari-hari tahanan, ternyata hingga saat ini belum juga tuntas.
Bahkan, anggaran makan tahanan yang telah dianggarkan, juga digunakan untuk membayar hutang makan ke pihak ketiga.
Hal itulah yang membuat hampir setiap tahunnya Polres berhutang.
"Masih seperti tahun lalu, sampai saat ini kita masih ada hutang makanan tahanan kurang lebih Rp 400 juta. Jadi, anggaran yang ada kepotong untuk bayar hutang," ungkap Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Reza Arief Dewanto, Sabtu (1/4/2017).
Anggaran untuk tahanan sendiri, yang mencakup makan dan obat-obatan, dianggarkan setiap tahunnya kurang lebih Rp 1 miliar.
Namun, anggaran tersebut tidak dapat mencukupi kebutuhan tahanan, hal itu juga dipengaruhi karena membludaknya jumlah tahanan di Polresta Samarinda, yang jumlahnya mencapai ratusan lebih tahanan.
Guna dapat menambah jumlah anggaran untuk kebutuhan tahanan, pihaknya telah mengajukan permohonan bantuan dana ke Pemprov Kaltim dan juga Pemkot Samarinda.
"Kita ajukan ke Pemprov dan Pemkot, untuk Pemprov belum ada jawaban, namun dari Pemkot, secara lisan kepada saya, walikota akan bantu untuk kebutuhan makan tahanan, kita tunggu saja realisasinya," ungkapnya.
Untuk diketahui, masih sama seperti tahun sebelumnya, tahanan di Polres yang dianggarkan mendapatkan makanan, yakni makanan berat sehari dua kali, hanya 53 tahanan, dengan rincian sekali makan seharga Rp 7.500. (*)