News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Perajin Kendang yang Pernah Satu Panggung dengan Rhoma Irama

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zainuri tengah membuat kendang di bengkelnya di Jalan KH Ahmad Dahlan, Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur. SURYA/GALIH LINTARTIKA

Laporan Wartawan Surya, Galih Lintartika

TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Kemajuan teknologi digital memukul perajin alat musik tradisional. Masyarakat lebih gandrung menggunakan alat musik modern.

Imbas alat musim modern menghantam usaha Zainuri. Perajin kendang kelahiran Pasuruan, 12 Oktober 1961, mulai merasakan dampak perkembangan zaman.

Di masa keemasannya kendang buatan Zainuri diminati banyak orang. Di era 1990 an , ia mendapatkan banyak pesanan kendang dari sejumlah daerah khususnya luar Jawa.

Saat ini bisnis kendang yang digelutinya sejak 1987 mulai ditinggalkan. Para pemesan kendang buatannya sedikit demi sedikit mulai berkurang.

Beberapa waktu lalu, SURYA.co.id sempat berkunjung ke sebuah toko kecil milik Zainuri di Jalan KH Ahmad Dahlan, Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan.

Zainuri masih bersemangat membuat sejumlah kendang. Hampir setiap hari ia memproduksi kendang meski bisnisnya tak sebagus dan semanis dulu.

Sudah dua tahun terakhir Zainuri tak begitu untung dari bisnis kendang. Ia tak bisa berbuat apa-apa selain bersabar dan tetap berusaha memasarkan kendang miliknya.

"Sudah bergeser eranya. Tapi, sayang sekali kalau kendang ini tergerus zaman dan akan hilang. Jujur, saya sangat prihatin melihat kondisi sekarang ini," beber dia.

Terlepas dari usahanya, pria yang akrab disapa Nuri in imengatakan pemerintah harus ikut melestarikan kendang karena alat tradisional asli Indonesia.

Ia menyarankan jangan sampai anak-anak muda Indonesia ini tak mengetehaui alat musik itu dan bahkan mereka pun meninggalkan alat musik itu karena sudah dianggap barang kuno.

"Saya sebenarnya ingin ada perhatian dari pemerintah untuk memperhatikan perkembagan alat musik tradisional yang sudah mulai ditinggalkan, termasuk kendang," tandas dia.

Nuri menyebut dirinya salah satu orang yang berusaha mempertahankan alat musik kendang hingga sekarang. Ia masih rutin mengajari anak-anak di sekitar rumahnya untuk bermain kendang.

"Hanya sukarela. Saya ingin memperkenalkan, ini loh ada alat musik tradisional yang sangat enak didengar," papar dia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini