Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Heryani (40) tak kuasa menahan tangis. Ia menangis tersedu-sedu di kantor Lembaga Bantuan Hukum Yayasan Cendikia Nurani Peduli (LBH YCNP), di Jalan Telaga Bodas 40, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Rabu (5/4/2017) sore.
Kedatangannya ke kantor LBH YCNP untuk meminta kejelasan soal kematian suaminya, yaitu Erwin Herdian (40).
Erwin ditemukan tewas diduga akibat tertimpa pagar sekolah swasta di Jalan Palasari pada 15 Maret 2017 dini hari.
Namun, Heryani tak percaya dengan hal tersebut.
Ia menyangsikan suaminya hanya tewas akibat tertimpa pagar besi sebab ia melihat luka yang mencurigakan di dahinya.
"Ada tiga lubang yang bikin saya penasaran," kata Heryani kepada wartawan.
Heryani meyakini tiga lubang kecil yang ada dahinya bukan akibat dari tertimpa tangga.
Kalaupun tertimpa tangga, kata dia, seharusnya Erwin hanya mengalami lebam pada tubuhnya.
"Saya ini memang orang miskin, tapi saya minta keadilan buat suami saya," ujar Heryani.
Heryani mencurigai jika kematian suaminya akibat hal yang tak wajar.
Sebab, ia sempat bepergian bersama suaminya pada 14 Maret 2017 malam.
Ia bersama suaminya bertemu dengan seseorang di Jalan Palasari pada malam itu.
"Suami saya ngobrol sama temannya. Tapi tidak tahu ngobrolin apa," kata Heryani.
Dari pernikahannya, Heryani dan Erwin dianugerahi seorang putra bernama Ridwan.
Heryani mengaku diminta pulang oleh teman suaminya pukul 21.00 WIB.
Ia pun pulang bersama anaknya yang berusia delapan tahun dengan mengendarai sepeda motor.
"Tiba-tiba pukul 02.30 WIB, polisi datang kasih kabar suami saya meninggal," kata Heryani.
Waktu itu juga, Heryani mendatangi lokasi kejadian.
Ia meyaksikan olah tempat kejadian perkara yang dilakukan aparat kepolisian.
Ia pun melihat teman suaminya yang bertemu dengannya di sekolah swasta di Jalan Palasari.
"Waktu saya pulang, suami saya memang mau pergi sama temannya naik mobil," kata Heryani.
Meski menyangsikan penyebab kematian, Heryani mengatakan, suaminya tak memiliki persoalan dengan siapapun.
"Tapi saya curiga," kata dia singkat.
Pengaduan Heryani diterima dua advokat LBH YCNP, yaitu I Made Agus Rediyudana dan Farid.
Rencananya LBH YCNP akan mengkonfirmasi peristiwa itu ke Polrestabes Bandung.
"Kami hargai penyelidikan. Tapi karena keluarga tak puas dan tak rela suaminya meninggal, kami akan membantunya. Kalau ada dugaan tindak pidana lainnya bisa cepat selesai," kata Made singkat. (cis)