Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Sebanyak 650 paket bantuan perlengkapan sekolah dari Presiden Joko Widodo untuk siswa SDN di Sungkung diberangkatkan dari Markas Kodam XII/ Tanjungpura, Sabtu (8/4/2017) sekitar pukul 21.50 WIB.
Rombongan berjumlah 18 orang menggunakan satu mobil Patwal, satu unit truk Bekangdam XII/ Tpr serta satu unit minibus.
Yang terbagi, satu sopir dan enam prajurit TNI mengawal bantuan di dalam truk.
Tiga personel TNI dan satu orang sopir di mobil Patwal, serta tiga staf kepresidenan disertai tiga wartawan, ditambah satu sopir di minibus
As Ops Kasdam XII/ Tanjungpura, Kolonel Inf Muchidin mengungkapkan, bantuan tersebut diterima pihaknya dari tim kepresidenan pada Jumat (7/4) sore.
Pihaknya kemudian membantu dalam proses pengemasan (packing), agar pada proses pengiriman nantiya aman dan tidak terjadi kerusakan.
"Kemudian kami packing dengan menggunakan tali, karena nantinya akan menggunakan kendaraan roda dua. Tentunya kalau tidak dipersiapkan dari sekarang, nanti akan menyulitkan. Nanti, diperkirakan jam 8 malam kami muat dikendaraan, perjalanan diperkirakan sekitar enam jam sampai Entikong, dilanjutkan dengan kendaraan single atau double cabin sekitar tiga jam, dilanjutkan dengan kendaraan roda dua," ungkapnya.
Lanjutnya jika tidak persiapkan sejak awal, tentunya nanti akan menyulitkan tim yang melanjutkan pengiriman sampai ke lokasi.
"Yang kami turunkan di sini ada lima tim, karena yang satu (tim) nanti lewat Singkawang, lewat Bengkayang sudah terkirim tadi siang. Kemudian untuk malam ini ada empat sekolah, itu nanti di SDN Sungkung, SDN Senoleng, SDN Medeng dan SDN Senebeh, sekitar 640 paket yang kami terima dari tim kepresidenan untuk kami kemas sampai dengan ke sasaran," paparnya.
Bantuan perlengkapan sekolah tersebut, menurutnya terbagi untuk kelas 1 sampai kelas 3, kelas 4 hingga kelas 6.
"Pembagian perlengkapannya khususnya di seragam itu yang berbeda. Paket bantuan ini khusus untuk lima sekolah, jumlahnya tim yang mengatur, dan juga jenis alat perlengkapan yang diberikan kepada siswa sekolah pun tim kepresidenan yang mengatur. Kami hanya membantu memfasilitasi untuk pengemasan barang dan juga membantu pendistribusian," jelasnya.
Muchidin berharap, dengan adanya bantuan perlengkapan sekolah tersebut, dapat memberikan semangat kepada siswa-siswi SD di perbatasan.
"Ya mudah-mudahan siswa-siswi di perbatasan bisa lebih semangat, bisa menambah motivasi untuk belajar, karena sudah diberikan perlengkapan sekolah yang lengkap, dengan tas ranselnya. Sehingga mereka bisa menimba ilmu dengan lebih baik lagi dan bisa mendharmabhaktikan dirinya ke depan untuk negara dan bangsa," katanya.