Kemudian dia menjebol dinding Pos Blackspot Theraphy sembari merayap ke saluran air.
"Mobilnya langsung tancap gas kabur ke arah timur," ungkapnya.
Setelah kejadian itu, Yudi sempat ketakutan dan syok, seakan tak percaya terjadi penembakan terhadap dirinya.
Yudi kemudian minta bantuan polsek terdekat melalui handy talky (HT). Sedang Aipda Tatag Wihatno menelepon Kasatlantas Polres Tuban, AKP Eko Iskandar, untuk melaporkan peristiwa tersebut.
Mobil Mogok
Tak berselang lama para anggota dari polsek dan Satlantas Polres Tuban datang untuk melakukan penyekatan.
"Pesan dari HT dimonitor oleh anggota Polsek Jenu dan melakukan penyekatan. Pelaku yang menyadari di depannya ada polisi, kemudian memutar balik masuk ke dalam SPBU dan berupaya melarikan diri," tambahnya.
Menurutnya, mobil polisi sempat kejar-kejaran dengan mobil pelaku. Namun mobil yang dipakai para terduga teroris itu mogok dan berhenti di depan rumah warga.
"Ada enam orang yang keluar mobil dan melarikan diri masuk ke ladang jagung milik warga. Sampai akhirnya para pelaku tewas ditembak polisi," katanya.
Seorang saksi mata yakni penghuni rumah yang berada persis di belakang pos polisi, bernama Rofiah, sempat mendengar suara letusan keras.
"Ya hanya mendengar suara seperti ledakan saja. Setelah itu ada dua polisi yang masuk ke dalam rumah," ucapnya.
Namun sayangnya, Rofiah enggan menyebutkan secara detail terkait apa yang diketahuinya saat terjadi baku tembak.
"Cuma itu saja yang saya tahu," katanya.
Para terduga teroris berjumlah enam orang tewas setelah terlibat baku tembak dengan tim gabungan Polri di tengah kebun jagung.
Dari barang bukti yang ditemukan dalam mobil maupun dibawa para pelaku, terdapat enam senjata api genggam rakitan, sejumlah peluru, pisau sangkur, dan paspor.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin menyatakan aksi teror terhadap pos polisi lalu lintas di Tuban merupakan tindakan balas dendam.
Aksi itu terkait dengan penangkapan terhadap tiga terduga teroris di kawasan Paciran, Lamongan, sehari sebelumnya, Jumat (7/4/2017).
Menurutnya, tiga orang itangkap di Paciran dan enam orang yang tewas ditembak itu merupakan satu kelompok yaitu pengikut Jamaah Ansharu Daulah (JAD). (surya/don)