Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dini suciatiningrum
TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Suara tangisan Akbar (3) pecah saat melihat pasukan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror dan Gegana Brimob Jawa Tengah berjalan di gang sempit tepat di depan rumahnya, Selasa (11/04/2017).
Begitu pula, sang ibu, Atik Sugiartik (31) yang merasa takut lantaran kedatangan aparat.
"Saya sempat deg-degan tadi ada banyak polisi. Saya kira ke rumah saya.Tak tahunya ke kos depan, saya takut soalnya suami kan sopir truk takut ada kabar buruk, " ujar Atik pada Tribun Jateng, Selasa (11/04/2017)
Atik tidak menyangka dua pemuda yang kos di depan rumah merupakan teroris yang tewas di Tuban tiga hari lalu.
Menurut Atik, Endar dan Yudustira sosok yang ramah dan bergaul.
Mereka mengaku bekerja serabutan dan memasang instalasi listrik.
Secara penampilan, dua orang tersebut mengenakn celana longgar dan cingkrang.
"Yang sering menginap kos situ si Endar yang dari Tersono Kabupaten Batang, yang Yudis jarang, " ucap Atik.
Atik terakhir bertemu dengan dua orang tersebut Jumat (7/4/2017) lalu.
Atik mengaku sempat menyapa mereka.
Atik mengungkapkan, saat meninggalkan kos, dua orang tersebut membawa tiga tas ransel besar berwarna hitam juga menenteng laptop.
"Saya sempat tanya, kok boyongan mas apa mau pindah, Endar jawab katanya ada pekerjaan yang harus dikerjakan di kantor tidak boleh di kosan, " bebernya. (*)