"Tolongi anak saya teh," katanya mengulangi ucapan Andrianto.
Nurlela pun meminta Andrianto untuk tenang agar bisa menjelaskan peristiwa yang terjadi.
"Kenapa, istighfar istighfar, ada apa dre," ucapnya.
Nurlela kemudian menghidupkan lampu untuk mengetahui peristiwa yang terjadi.
"Saya langsung kaget saat melihat Andrianto sedang duduk tengkurap sambil memegang anaknya. Kemudian Wiri (paman Andrianto) datang dan berusaha mengangkatnya, lalu menyerahkan Revan ke saya," ujarnya.
Nurlela kemudian membawa Revan ke bidan terdekat dan setelah dicek ternyata Revan sudah meninggal.
Tidak lama kemudian, petugas kepolisian datang dan membawa Revan ke Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek untuk divisum.
Kapolres Lampung Selatan AKBP Adi Ferdian Saputra mengatakan, pelaku membunuh anaknya dengan senjata tajam.
Beti langsung diamankan warga dan saat ini sudah berada di Mapolsek Tanjungan.
"Pelakunya sudah kita amankan di Mapolsek Tanjungan untuk menjalani pemeriksaan. Sedangkan korban Revan usai kejadian langsung dibawa ke RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung untuk divisum," kata Adi Ferdian, Jumat.
Setelah divisum, Andrianto membawa jasad anaknya ke Pesawaran.
Berdasarkan pengakuan pelaku, kata dia, pembunuhan itu dilakukan secara tidak sadar.
Beti mengaku mendapatkan bisikan gaib untuk membunuh anaknya.
"Pelaku mengaku dapat bisikan halus (gaib). Senjata tajam yang digunakannya lalu dibuang ke laut," ujar Adi.