TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Warga Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, mendadak digegerkan dengan penemuan jasad bayi berjenis kelamin laki-laki di aliran Kali Pabelan, Minggu (15/4/2017) petang lalu.
Penemuan tersebut, dilaporkan oleh Arif (23) seorang warga Dusun Santren, Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.
Saat itu, dia mengaku tengah memancing di sekitar lokasi penemuan jasad bayi.
Arif mengatakan ia memancing di sisi kali sebelah timur.
Namun ketika sedang fokus memancing, tiba-tiba ia diberitahu oleh seorang pencari rumput yang tengah melintas, kalau dia melihat jasad bayi mengambang.
"Saya penasaran, lalu mendekat ke lokasi yang ditunjuk pencari rumput itu, katanya ada bayi. Tapi, saya tidak kenal sama orang itu," katanya.
Baca: Polda Jabar Keluarkan Maklumat, Warga Jawa Barat Dilarang Memobilisasi Massa ke Jakarta
Benar saja, begitu mendatangi lokasi tersebut, Arif terkejut ketika melihat jasad bayi yang mengambang, dengan kondisi badan yang utuh, serta masih ada tali pusar dan ari-arinya. Ia lantas memberitahukan penemuan itu kepada warga lainnya.
"Jasadnya masih utuh, tapi saya lihat beberapa bagian tubuhnya sudah membengkak," terangnya.
Salah seorang warga kemudian berinisiatif melaporkannya pada aparat kepolisian.
Tak berselang lama, petugas Polsek Muntilan tiba di lokasi dan melangsungkan olah tempat kejadian perkara (TKP) saat itu juga.
Kapolsek Muntilan, AKP Mugiyanto melalui anggotanya mengatakan, jasad bayi malang tersebut lantas diangkat, sebelum akhirnya dibawa menuju RSUD Muntilan untuk dilakukan proses visum.
"Jasad bayi langsung dibawa ke RSUD Muntilan untuk visum. Tentu, selanjutnya kami akan lakukan penyelidikan lebih lanjut, untuk mencari pelaku pembuangan bayi tersebut," tandasnya.
Mugiyanto menuturkan, lokasi penemuan sejatinya berada di wilayah Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid.
Namun karena pertimbangan medan, jasad bayi akhirnya diangkat melalui Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, sebab dinilai lebih mudah.
Memang, dua wilayah tersebut, lokasinya hanya berseberangan dan dibatasi oleh aliran Sungai Pabelan, yang jaraknya tidak terlampau jauh dari area persawahan dan pemukiman warga.