Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Petani sawit di dua kecamatan di Sungaibahar, Kabupaten Muaro Jambi, merugi akibat akses jalan rusak parah dan tak bisa dilalui.
Erna, petani sawit mengatakan karena akses jalan yang buruk truk pengangkut buah tandan sawit tak bisa diangkut menuju pabrik.
Akibatnya setiap harinya tak kurang dari 70 ton sawit milik petani di Kecamatan Sungai Bahar Tengah membusuk dan tak bisa dijual.
"Bagaimana mau dijual (buah sawit), jalan rusak. Sawit sudah dipanen tapi tak bisa keluar karena jalan rusak," terang Erna kepada Tribun Jambi ditemui di depan kantor Gubernur Jambi, Senin (17/4/2017).
Ada petani yang dengan sengaja tidak memanen sawit dan membiarkan buahnya membusuk di pohon. Mereka serba salah jika memanen buah akan tetap busuk karena tak bisa diangkut ke pabrik.
"Mau ke kota saja kita sulit. Perkiraan 70 ton lebih setiap hari yang busuk," Erna menegaskan.
Dikatakan warga sejak beberapa tahun terakhir jalan di Sungaibahar rusak parah dan tak kunjung diperbaiki pemerintah setempat. Jalan rusak terutama di Kecamatan Sungai Bahar Tengah dan Sungai Bahar Selatan.
Petani berharap pemerintah bisa memperbaiki jalan agar aktivitas ekonomi warga bisa kembali membaik.
"Kami ke sini berharap pemerintah bisa memenuhi janjinya, gubernur tiga bulan lalu sudah meninjau tapi belum juga ada upaya perbaikan," Erna mengungkapkan kekecewaan warga.