Laporan Wartawan Surya, Fatimatuz Zahro
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa semakin santer sebagai calon kuat untuk dijagokan untuk maju sebagai calon gubernur Jawa Timur.
Meski belum tegas menyatakan kesediaannya untuk maju tidaknya dalam Pilkada Jawa Timur mendatang, Khofifah sudah melakukan sejumlah langkah, seperti mengukur elektabilitas lewat survei.
Sayangnya mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan itu masih malu-malu dan tertutup untuk memberikan penjelasan terperinci.
“Aku kan sudah mengecek di beberapa titik. Tapi entar lagi deh jangan sekarang, ya dalam waktu dekatlah,” kata Khofifah usai menghadiri acara Bimbingan Teknik Pendampingan Bantuan Pangan Non Tunai di Hotel Mercure, Surabaya, Rabu (19/4/2017) malam.
Pengecekan elektabillitasnya itu disinyalir untuk meneliti potensi keterpilihan Khofifah jika maju dalam bursa Pilkada Jatim.
Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama ini menolak menyebutkan wilayah mana saja yang sudah ia cek tingkat elektabilitasnya.
Ia mengaku waktunya belum tepat untuk membicarakan keikutsertaannya dalam Pilkada Jatim. “Sek to, sabar dulu. Nanti akan ada saatnya,” Khoffifah menegaskan.
Khofifah memang sering terlihat di Surabaya. Pada 24 April mendatang Khofifah akan menerima cucu Syekh Abdul Qodir Jaelani di rumahnya di Jemursari, Surabaya.
“Tepatnya pukul 14.00 WIB beliau kebetulan ada di Jawa Timur, daripada mau ketemu di rumah Jakarta kan lebih di dekat di rumah Surabaya,” ucap dia.
Ia menolak jika pertemuan dengan ulama dunia adalah upaya meminta doa restu maju dalam Pilkada Jatim. Khofifah meminta agar hal tersebut jangan dipolitisir.
“Alhamdulillah saya diberi kesempatakan untuk bersinambung silaturahim dengan ulama dunia. Mungkin mbak mas enggak mengira hubungan itu karena saya sendiri bukan keturunan kiai besar. Tapi kan jalinan silaturahmi nggak hanya dasar keturunan,” beber dia.
Diketahui sejumlah tokoh ulama dunia sering berinteraksi dengan Khofifah. Salah satunya tokoh ulama dari Mekkah dan juga ketua umum toriqot dunia akhir tahun lalu.