TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus salah tembak oleh oknum polisi terhadap satu keluarga di Lubuklinggau belum lama ini terjadi. Namun, kasus serupa kembali terjadi.
Seorang Kepala Unit Provos Polsek Ratu Agung, Bengkulu, Aiptu BS (43) menembak anak kandung di rumahnya, Jalan Sumatera 5, Sukamerindu, Teluk Segara, Kota Bengkulu, Rabu (26/4) pagi. Dugaan sementara, penembakan dilakukan Aiptu Bekti karena mengira orang yang memasuki rumahnya adalah pencuri.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul menceritakan kronologi kejadian. Sekira pukul 04.00 WIB, Aiptu BS mendengar suara dari balik pintu kamarnya.
Lantas, ia beranjak untuk mengecek sumber suara dengan mengambil senjata api miliknya. Dan seketika Aiptu BS langsung menembakan senjata api tersebut ke arah sosok pria tersebut. Peluru Aiptu Bekti mengenai bahu sebelah kanan sasarannya.
Dan saat itu ia melihat ternyata sosok pria yang ditembaknya adalah anak kandungnya yang berusia 14 tahun, Bagas Alvravigo.
"Setelah itu, Aipda BS langsung menembakkan senjata api tersebut ke arah korban dan mengenai bahu sebelah kanan dan melihat korban tersebut anak kandungnya sendiri," ujar Martinus.
Melihat korbannya adalah sang anak, Aiptu BS dan keluarga langsung membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bengkulu. Namun, saat itu nyawa sang anak tak tertolong.
"Untuk sementara korban berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bengkulu untuk dilakukan Visum Et Repertum serta pengeluaran proyektil yang masih dalam tubuh korban," jelas Martinus.
Seusai insiden itu, Aiptu BS mengalami syok berat."Tentunya yang bersangkutan syok berat karena yang tertembak anak kandungnya sendiri," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto.
Rikwanto menambahkan Aiptu BS sangat terpukul dan menyesali insiden itu. Betapa tidak, yang tertembak adalah anak sendiri.
"Yang bersangkutan menenangkan diri dan merenung karena syok berat, karena kan itu anaknya sendiri," tuturnya.
Buron Tenangkan Diri
Kapolres Kota Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta mengatakan usai kejadian Aiptu BS langsung menyerahkan senjata api miliknya dan sisa amunisi kepada rekannya Kompol Harry Irawan yang menjabat sebagai Subdit Renata Reskrim Polda Bengkulu.
Sampai saat ini Aipda BS belum diketahui keberadaanya dan pihak kepolisian masih melakukan pencarian guna mengetahui kronologis kejadian.
"Sabar kita sedang selidiki, tim masih bekerja dan kita masih menunggu hasil autopsi mengenai luka tembak terhadap korban," kata Kapolres.
AKBP Ardian menjelaskan saat kejadian kondisi di rumah Aiptu BS gelap gulita. Ia mengaku tidak mengenali anak kandungnya yang disangka pencuri.(tribunnews/abdul qodir)