Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Selalu waspada dengan anak Anda. Selalu menemani dan memperhatikan gerak-gerik anak yang bermain, jika tidak bisa fatal akibatnya.
Fikri (2,5), balita Dusun Rawakeling, Desa Rawajaya, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap, ditemukan tewas di irigasi tak jauh dari rumahnya.
Semula Fikri bermain bersama kedua orangtuanya di dalam rumah pada Selasa (9/5/2017) siang. Ayahnya baru saja selesai menderes nira di kebun, sementara ibunya memasak nira sebagai gula.
Selesai bermain dengan sang anak, ayah korban bermain burung merpati di halaman rumah. Ia tak sadar anaknya bermain sendiri di irigasi sebelah rumah.
Beberapa saat kemudian si ayah gundah tak mendengar suara buah hatinya. Si ayah kemudian menyusul ke tempatnya bermain di saluran irigasi tapi sontak terkejut anaknya tak ada di sana.
Si ayah yang mulai panik dan memulai menyisir irigasi sejauh kurang lebih 700 meter dari lokasi awal korban bermain. Ia terpukul melihat balitanya tewas terapung dan tersangkut di jembatan.
Kondisi saluran irigasi tak ramah bagi anak seusia korban. Saluran tersebut memiliki lebar tiga meter dengan kedalaman air satu meter dan arusnya cukup kuat.
Diduga, korban terpeleset dan tercebur ke dalam saluran irigasi ketika bermain.
"Korban karena masih kecil tidak berdaya menyelamatkan diri. Saat itu debit air sedang tinggi dan arus airnya cukup deras," kata Kasubag Humas Polres Cilacap, Bintoro Wasono, Rabu (10/5/2017).
Hasil pemeriksaan bersama petugas Puskesmas Bantarsari, tidak ditemukan tanda penganiayaan di tubuh korban. Korban lalu diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.