Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga Jamil Jeb Tumuri begitu emosional di pelataran kantor PT Jannatul Firdaus di Medan Denai, Jumat (13/5/2017).
Ia bersama sejumlah orang menggedor dan memanggil pemilik travel umrah ini. Mereka mangkel jadwal mereka berangkat umrah tidak jelas karena sudah tiga kali ditunda.
Mestinya mereka berangkat pada 3 Mei 2017, tapi ditunda menjadi 7 Mei. Namun, pihak travel kembali menunda dan menjanjikan mereka berangkat umrah pada 10 Mei.
Teranyar, pihak travel menjanjikan Jeb dan calon jemaah umrah berangkat pada Jumat, 12 Mei. Lagi-lagi mereka gagal berangkat ke Tanah Suci karena nama mereka tidak ada di manifes AirAsia.
"Eki, ke mana kamu? Jangan bohongi kami seperti begini! Sudah cemas kami ini, karena tidak kunjung berangkat. Kami jauh-jauh dari Sibolga hanya kalian janjikan saja," teriak Jamil di depan pintu PT Jannatul Firdaus.
Sekitar 15 menit berteriak-teriak Jamil bersama calon jemaah umrah lainnya menuju pintu samping. Kembali mereka menggedor dan berteriak memanggil pemilik travel.
Jeb merasa tertipu dan dibohongi pihak travel. Ia berniat ke Tanah Suci untuk mendoakan keluarganya agar dijauhkan dari penyakit.
"Saya punya niat mendoakan dua keluarga yang sakit menahun, tidak sembuh-sembuh agar Allah mengangkat penyakitnya. Tapi, saya yakin Allah punya rencana lain di balik tertundanya kami berangkat umrah ini," ucap dia.
Ia menceritakan ada 20 calon jemaah umrah asal Sibolga yang batal berangkat umrah. Total yang seharusnya berangkat dari berbagai daerah di Sumut sebanyak 50 orang.
Sejak beberapa tahun lalu Jeb sudah meniatkan dirinya untuk umrah. Ia membawa keluarga besarnya, yakni istri, anak, mertua dan ibunya untuk umrah tahun ini. Sebelum berangkat dari Sibolga ke Medan, mereka syukuran dan kenduri mengundang kerabat dan warga.
Ratusan orang terdiri dari kerabat, rekan sesama anggota dewan serta kader Partai Golkar turut mengantar Jeb dan keluarga ke Bandara FL Tobing Sibolga. Ia kesal tak ada kejelasan jadwal berangkat dari PT Jannatul Firdaus.
"Malu saya dikerjai seperti ini. Apa salahku sehingga mereka tega menipu serta menjadikan kami sebagai orang yang teraniaya. Padahal, umrah ini dari uang gaji yang disimpan istriku," gerutu Jeb.
Saat mendaftar berangkat umrah ia membayar Rp 22, 5 juta. Pihak PT Jannatul Firdaus menjanjikan rombongan dari Sibolga berangkat pada 3 Mei 2017.