News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perawat Tak Beretika, Berfoto di Depan Mayat Korban Pembunuhan

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua perawat wefies di depan mayat Dofir, Kepala Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura. Ia tewas dikeroyok sejumlah orang pada Kamis (11/5/2017) usai salat Zuhur. FACEBOOK

Laporan Wartawan Surya, Musahadah

TRIBUNNEWS.COM, MADURA - Warga Karang Gayam, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura, digegerkan kasus pembunuhan sadis pada Kamis (11/5/2017). 

Haji Dofir (43), Kepala Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura, itu dikeroyok sejumlah orang hingga tewas mengenaskan.

Hasil pemeriksaan medis tubuh Dofir mendapat luka robek di perut, muka, telinga dan lengan kanan. Ia dikeroyok sejumlah orang tak lama  keluar dari Musala Wakaf usai salat Zuhur.

Ia sempat dilarikan ke Puskesmas Blega. Usaha resusitasi (mengembalikan cairan yang hilang) oleh tim medis tak berhasil dan nyawanya tak bisa diselamatkan.

Saat kasus ini menghangat, netizen terkejut dengan unggahan foto berisi dua petugas Puskesmas Blega tengah wefie denganmayat Dofir bersimbah darah. 

Baca: Usai Salat Zuhur, Kepala Desa Tewas Mengenaskan Dikeroyok di Luar Musala

Foto ini diunggah akun Facebook Moh Iqbal Fathoni pada Kamis (11/5/2017). 

"Jaman Edan!!!
Sore ini kita dkejutkan kabar carok d blega...
Lbh mengejutkan lg para petugas kesehatan ini...
Bgmna bisa selfie2 sperti dlm foto...kbar smentara, petugas adl para petugas puskesmas Blega...
DKR Sampang mengutuk keras para petugas gila ini, kami sdah konfirmasi k kapus blega...alibi mereka petugas tersbut sdah dkeluarkan setahun lalu..
Pertanyaannya knp msih berkeliaran dsna?
Mohon kepada ketua DKR Bangkalan Muhyi Bcp dan Hamim Susanto agar melaporkan k dinas terkait....," tulis akun  Moh Iqbal Fathoni sambil mengunggah screenshot foto wefie tersebut.

Unggahan Iqbal ini telah dibagikan lebih dari 128 kali dan mendapat ratusan komentar.  Sebagian netizen mengutuk tindakan dua perawat yang berfoto di depan mayat.

Arif Jhibhetz: Pendapat saya, perawat trsbut tdk sepntasnya berbuat sprti itu, klo sya ad d phak korban, saya tdk akan tingal diam....!!! Ksalahan jgn di bela...!!!

Adie Saputra: Padahal prawat tapi gak ada etika , nembak ya gak di sekolahin.

ALi Blatherr: Pantaskah seorag medis memperlakukan pasien nya yang lagi sekarat seperti itu." Saya harap kepada ketua DKD segera melaporkan nya.

Uswach EL-Hasanach: Masi ada cara lain buat jd hits begok. . Itu bukan candaan.. jadi petugas medis bukan tentang suntik dan obat doang. Tp etika.

Marindarisky: Kode etik dan janji mu mana?

Suasana di sekitar musala tempat dikeroyoknya Kades Karang Gayam, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura, hingga tewas, Kamis (11/5/2017). Surya/Ahmad Faisol (Surya/Ahmad Faisol)

Hingga berita ditulis, wartawan Surya masih meminta konfirmasi dinas kesehatan setempat. 

Kapolsek Blega AKP Hartantan mengungkapkan, Dofir diserang secara bersamaan ketika turun dari musala usai melaksanakan salat Zuhur.

"Hasil penyelidikan, dugaan sementara kejadian tersebut bermotifPilkades (pemilihan kepala desa) Karang Gayam. Kami belum bisa memastikan berapa orang pelaku pengeroyokan," ungkap Hartanta.

Desa Karang Gayam melaksanakan Pilkades serentak bersama 140 desa lainnya di Kabupaten Bangkalan pada Kamis (27/10/2016).

Gelombang protes dari para pendukung salah satu calon sempat mewarnai tahapan-tahapan pilakdes di sembilan desa. Termasuk pada tahapan Pilkades Karang Gayam. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini