Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBNNEWS.COM, PONTIANAK - Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalbar, Yakobus Kumis menuturkan, pihaknya yang hadir dalam konferensi pers di di sekretariat Rumah Adat Betang di Jalan Letjen Soetoyo No 4A, Pontianak, Minggu (14/5/2017) sore merupakan representasi dari seluruh masyarakat di Kalbar.
"Kami hadir di sini dari berbagai organisasi masyarakat Dayak di Kalimantan Barat. Mulai dari DAD Provinsi Kalimantan Barat, DAD kabupaten/ kota se-Kalbar, ormas-ormas pemuda, Garda Borneo, Moreng, Bakor K2 MAD dan Ikatan Pemuda Dayak seluruh Kalbar, kemudian ormas lainnya seperti Ikatan Keluarga Dayak Islam Kalbar," katanya saat bersama sejumlah tokoh DAD Kalbar dan Ormas Dayak se-Kalbar saat menggelar konferensi pers, Minggu (14/5/2017) sore.
Kehadirannya dalam temu medua yang ini terbuka untuk umum, tidak ditutupi, karena apa yang akan kami lakukan ini adalah semata-mata demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, demi keamanan, kenyamanan dan ketertiban Kalimantan Barat, dan tidak ada maksud lain.
Lanjut Yakobus, pihaknya telah diberikan mandat penuh untuk menyampaikan 13 pernyataan sikap terkait situasi dan kondisi Kalbar maupun nasional saat ini.
"Kami berharap, konferensi pers (13 pernyataan sikap) ini mudah-mudahan bisa dibaca, dicermati, bisa dianalisis oleh seluruh warga Kalbar. Kami membuat pernyataan sikap ini tidak ada maksud lain, tidak ingin membuat pertentangan, tidak ingin membuat permusuhan, semata-mata bagaimana warga Kalbar ini hidup dalam kedamaian," tegasnya.
Lanjutnya, hal ini dilaksanakan pihaknya, karena selama 10 tahun terakhir ini, dibawah kepemimpinan Drs Cornelis sebagai Gubernur Kalbar, Kalbar sudah dalam kondisi aman dan damai. Situasi aman dan damai ini tentu menjadi idaman seluruh warga Kalbar.
"Kita melihat dan menyaksikan, kehidupan berbangsa dan bernegara sedang terkoyak dengan munculnya isu-isu radikalisme di sekitar. Dan kepentingan politik jangka pendek, masyarakat kita masih perlu belajar lebih banyak tentang demokrasi yang sebenarnya. Karena itu kita berharap, masyarakat semakin dewasa menyaring segala informasi melalui media cetak, media elektronik terutama media sosial di dunia maya, yang selama ini menjadi perhatian penuh dari pimpinan negara," jelasnya.
Yakobus mengajak, seluruh elemen masyarakat di Kalbar, bersama-sama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Dalam situasi ini, maka kami dari seluruh masyarakat yang ada di Kalbar ini, benar-benar ingin mengajak seluruh elemen masyarakat. Mari kita bersama-sama menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia. Mari kita bersama-sama bergandengan tangan. Kita lawan yang namanya paham Radikalisme, kita lawan bersama-sama paham Intoleransi. Kita lawan bersama-sama siapa pun yang mau mencoba mengubah falsafah Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Indonesia," terangnya.
Pihaknya berharap, 13 pernyataan sikap yang telah disampaikan. Tidak dipelintir atau dipenggal, masyarakat diimbau untuk mewaspadai pihak-pihak yang mengubah 13 pernyataan tersebut, sehingga memiliki makna yang berbeda.
"13 pernyataan sikap ini mohon dapat dimuat secara utuh, tidak dipotong-potong atau diselipkan dengan kata-kata lain. Karena kita harus menjaga jangan sampai ada pihak-pihak tertentu yang mencoba memelintir, mengubah penggal demi penggal, sehingga memiliki makna yang berbeda, memiliki makna yang justru tidak seperti yang kami inginkan," katanya.