Laporan Wartawan Surya, Sugiyono
TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Santri Pondok Pesantren Mambaus Sholihin yang tenggelam di bekas galian C ternyata usai mengerjakan tugas ujian akhir pada Kamis (18/5/2017).
Para santri yang jumlahnya mencapai 300 orang itu outbond di bekas galian C yang kini mirip danau, hanya berjarak kurang dari satu kilometer dari pondok mereka di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik.
Setelah outbond selama beberapa menit para santri ada yang bercanda dengan saling dorong. Sehingga ada tujuh anak terjatuh ke dalam genangan air sedalam 1,5 meter lebih. Dari tujuh santri enam meninggal.
"Anak-anak ini sudah kelas tiga dan selesai melaksanakan ujian nasional. Kemudian outbond untuk perpisahan," kata seorang santri di ruang jenazah RSUD Ibnu Sina, Kabupaten Gresik.
Menurut dia para santri yang sekaligus siswa sekolah Madrasah Tsanawiyah Yayasan Mambaus Sholihin ini tidak ada agenda untuk mandi di genangan air tersebut.
Karena anak-anak ini bercanda dan saling dorong akhirnya ada yang tercebur ke danau. "Anak-anak itu tidak ada agenda cebur ke danau. Mereka hanya latihan baris berbaris," kata santri lainnya.
Berikut ini nama-nama santri yang tewas dalam kejadian tersebut.
1. Saifudin Zuhri Subagio siswa kelas IX C MTS Mambaus Sholihin, warga asal Desa Nganjuk Cepu, Blora, Jawa Tengah.
2. Sholahuddin Achmad warga Jl Gebang Wetan Gebang Putih, Sukolilo Surabaya.
3. M Royi Amanullah warga Rusydi Jl Jemur Wonosari Gang Lebar. Jemur Wonosari Wonocolo, Surabaya.
4. Ahmad Syafii warga Jl Industri Moropelang Babat Lamongan
5. Abd Rohman Nafis warga Jl Tambak Asri Tanjung, Moro Krembangan Krembangan Surabaya.
6. Yosar Muhammad Ardiansyah Putra warga Jl Pancawarna, Petiken Driyorejo, Gresik.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Abu Hasan, masih di kamar jenazah untuk membantu pengurusan jenazah ke rumah duka.