News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Enam Siswa MTs Tewas Tenggelam saat Outbond di Lahan Bekas Tambang Kapur

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah siswa MTs Mambaus Sholihin di Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Sina, Gresik. KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH

TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Enam siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mambaus Sholihin yang beralamat di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur tewas tenggelam saat mengikuti outbond yang digelar di lahan bekas tambang kapur, Kamis (18/5/2017).

Menurut Kanit Reskrim Polsek Manyar Ipda Yoyok Mardi, acara tersebut diikuti ratusan siswa Mambaus Sholihin sejak pukul 08.00 WIB, yang merupakan agenda resmi sekolah untuk mengenalkan siswa dengan alam.

"Namun sekitar pukul 10.00 WIB ada laporan, bahwa ada siswa dari Mambaus Sholihin yang dikabarkan tewas tenggelam," ujar Yoyok.

Peristiwa yang terjadi di lahan bekas tambang kapur di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik tersebut, sebanyak enam orang siswa diketahui tewas sebelum mendapat pertolongan medis.

"Korban meninggal dunia ada enam orang, sementara satu siswa berhasil selamat. Untuk korban meninggal sudah di ruang jenazah Rumah Sakit Ibnu Sina, sedangkan yang selamat sudah dijemput oleh keluarganya," ucapnya.

Baca: Pelajar SMA Tewas Mendekap Ibunya yang Sekarat

Pihak kepolisian masih bekerja keras melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), guna mendukung bukti-bukti atas kejadian tersebut.

Sementara di ruang jenazah Rumah Sakit Umun Daerah Ibnu Sina, beberapa perwakilan dari pihak keluarga dan sekolahan juga mulai terlihat menunggu kepastian, siapa saja yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Kapolres Gresik AKBP Boro Windu Danandito (tengah) saat memberikan himbauan kepada warga, usai kejadian siswa MTs Mambaus Sholihin yang tewas tenggelam, Kamis (18/5/2017). KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH

Terkait kejadian tersebut, Kapolres Gresik AKBP Boro Windu Danandito menyatakan prihatin.

Ia mengatakan, pihaknya secepatnya akan berkomunikasi dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat, sehingga daerah yang dianggap cukup rawan, khususnya di lahan galian bekas tambang yang ada di Gresik dapat diberikan pelindung dan papan imbauan.

"Kita prihatin juga setelah beberapa peristiwa seperti ini sudah terjadi, kali ini menimpa para siswa MTs Mambaus Sholihin. Secepatnya kita akan komunikasi dengan pimpinan daerah setempat, Pak Bupati dan semua pimpinan terkait untuk membahas masalah ini," ujar Boro saat meninjau lokasi kejadian, Kamis (18/5/2017) sore. (Kompas.com/Hamzah Arfah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini