TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Ribuan personel TNI/Polri bersenjata lengkap beserta kendaraan taktis disiapkan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat menyusul dalam waktu bersamaan ada dua acara yang bisa memicu konflik horizontal.
Acara yang berlangsung bersamaan tersebut yaitu Pekan Gawai Dayak ke-32 dan aksi ulama, pada Sabtu, 20 Mei 2017.
Apel pengamanan dilakukan di depan Taman Alun Kapuas, Jl Rahadi Oesman, Pontianak, Jumat (19/5/2017) sore.
Apel dipimpin Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Iwan Imam Susilo, Dandim 1207/ BS Kolonel Inf Jacky Ariestanto, dan Wali Kota Sutarmidji.
"Kegiatan apel kesiapsiagaan ini dalam rangka pengamanan Gawai Dayak ke-32, dan adanya rencana aksi damai yang dilaksanakan 20 Mei," ungkap Kombes Pol Iwan Imam Susilo.
Untuk pengamanan disiapkan 2.900 personel gabungan.
"Ada juga personel cadangan sekitar 800 personel," katanya.
Kapolresta mengharapkan dua kegiatan itu tidak memicu gejolak dan permasalahan di lapangan.
Dalam memberikan pengawalan, aparat keamanan menurutnya akan berupaya mengedepankan langkah-langkah persuasif.
Namun ditegaskannya, jika memang ditemukan adanya upaya-upaya provokasi, pihaknya tak segan menindak tegas.
Menurutnya, kegiatan Pekan Gawai Dayak merupakan sebuah agenda tahunan yang rutin dilaksanakan di Pontianak.
Masyarakat justru diminta untuk bersama-sama menyukseskan acara tersebut, agar menjadi daya tarik wisata andalan di Kalbar.
Tak hanya mengerahkan personel TNI/Polri, sejumlah kendaraan taktis telah disiagakan. Kendaraan taktis tersebut termasuk bantuan dari Kodam XII/ Tanjungpura dan Kodim 1207/ BS Pontianak.
Kapolresta menuturkan, pengawalan dan pengamanan tak hanya digelar pada Sabtu (20/5/2017), namun akan berlangsung hingga kegiatan Pekan Gawai Dayak berakhir.
Kombes Iwan juga menjelaskan, pihaknya telah mengantongi surat pemberitahuan dari kelompok yang akan menggelar aksi damai bela ulama.