News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KM Mutiara Terbakar

Penumpang Kapal Berebut Pelampung, Martha Bingung Nasib Suaminya

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Martha, keluarga korban terbakarnya KM Mutiara Sentosa I di perairan Masalembo, Sumenep, Jumat (19/5/2017), mendatangi Posko Laporan Orang Hilang di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara, Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (20/5/2017). SURYA/ANAS MIFTAKHUDIN

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kepanikan langsung terjadi ketika api mulai melalap Kapal Motor (KM) Mutiara Sentosa 1, ketika berlayar di Laut Jawa dekat Kepulauan Masalembo, sekira pukul 16.00 WIB, Jumat (20/5/2017).

Data sementara, sebanyak lima penumpang kapal jurusan Surabaya-Balikpapan (Kalimantan Timur) tersebut tak dapat diselamatkan.

Begitu pula sejumlah kendaraan bermotor, sebagian besar truk, hangus terbakar.

Api diduga berasal dari ledakan elpiji yang dimuat sebuah truk di kapal tersebut.

Para penumpang dikabarkan berebut pelampung untuk menyelamatkan diri. Beberapa di antara penumpang bahkan nekat menceburkan dirinya ke laut.

Kondisi di kapal yang tengah terbakar diceritakan Bambang Purna Irawan, seorang sopir truk asal Surabaya yang berada di KM Mutiara Sentosa 1, kepada sang istri Martha Sofia (30).

Di kapal tersebut Bambang mengangkut bawang dan alat tulis untuk dikirim ke Balikpapan dalam truk besar. Bambang bekerja untuk CV Dwibahari.

Lewat komunikasi pesanan pendek, Martha meminta Bambang menyelamatkan diri tanpa mempedulikan truknya. Nyawa sang suami, bagi Martha, amat berharga.

Baca: Identitas Lima Korban Tewas Terbakarnya KM Mutiara Sentosa

Saat sebagian penumpang sudah mendapat pelampung, bantuan tak langsung datang.

"Ada yang lompat karena panik. Suami saya sempat mengabari sudah mendapat pelampung tapi belum dapat bantuan pukul 22.00 WIB," kata Martha Sofia ketika ditemui di Posko Musibah KM Mutiara 1, Surabaya, Sabtu.

Setelah itu, Bambang sempat mendapat bantuan pada esok harinya. Martha mengatakan Bambang bercerita sudah berada di kapal lain.

Martha Shofia medatangi posko setelah ada pemberitaan di televisi yang menyebut seorang bernama Bambang menjadi korban meninggal.

Ia terkejut karena pada Sabtu sekira pukul 05.00 Bambang meneleponnya dan bilang sudah naik kapal lain.

Korban selamat KM Mutiara Sentosa 1 yang terbakar di Perairan Masalembu, Sumenep, Madura, Jumat (20/5/2017). (Istimewa)

Apalagi dalam berita disebutkan Bambang merupakan sopir truk asal Surabaya.

Bambang memang sempat mengirim pesan pendek kepada istrinya pada pukul 17.03, Jumat. "Say kpl e terbakar," begitu isi pesan itu.

Laik Layar
Martha yang bingung membalas pesan tersebut dan meminta kabar terbaru. Jawaban baru diterima pukul 17.27.

"Iya," begitu jawaban pendek dari sang suami menanggapi permintaan Martha agar Bambang segera menyelamatkan diri.

"Dia juga sempat bilang sudah pakai pelampung namun belum dapat pertolongan. Setelah itu, lost contact (kehilangan kontak). Tidak tahu HP-nya tercebur di air atau bagaimana," terang Martha.

Sang suami sempat menelepon kembali sekitar pukul 22.00.

Pada Sabtu sekitar pukul 05.00, sang suami menelepon lagi menggunakan nomor berbeda. Martha bilang, Bambang menelepon menggunakan ponsel seorang anak buah kapal (ABK).

Saat itu, Bambang menyampaikan bahwa dia sudah tertolong dengan kapal lain.

KM Mutiara Sentosa 1 saat bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, beberapa waktu lalu. DOKUMENTASI TRIBUN JATIM (Dokumentasi Tribun Jatim)

"Saya kaget ada nama korban Bambang di televisi," kata Martha.

Ia menjelaskan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI/Iderntifikasi Korban Bencana) Polda Jatim ihwal ciri-ciri sang suami, yaitu tinggi badan sekira 170 cm, berat sekitar 60 kg, dan saat meninggalkan rumah memakai kaus hitam.

Kondisi KM Mutiara Sentosa 1 disebutkan laik layar dan telah menjalani uji petik.

Dalam uji petik dilakukan pengecekan keseluruhan kapal untuk memastikan apakah laik laut (layak berlayar).

"Kondisi kapal bagus. Sebelum berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju Balikpapan telah menjalani uji petik," tutur Kabid Penjagaan Patroli dan Penyidikan Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Edi Sumarsono, di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara Tanjung Perak, Sabtu.

Menurutnya, kapal terbakar karena api berasal dari truk yang menempati car deck. Lantas api cepat merembet dan membakar kendaraan dan barang lain di car deck. Tak pelak api merembet ke bagian lain kapal.

"Sebenarnya ada ketentuan kendaraan yang ada di kapal tidak boleh menyalakan mesin, aki dilepas, dan bahan bakar dikurangi. Ini yang akan diselidiki," terang Edi. (surya/fla/mif)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini