News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Modus Panggil Siswi ke Ruang UKS, Guru ini Lalu Beraksi Cabul

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilsutrasi.

Laporan Wartawan Surya, Benni Indo

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Dugaan pelecehan seorang guru terhadap tiga siswinya terjadi di sebuah sekolah menengah pertama swasta di Kota Malang, Jawa Timur.

Guru berinisial NM berusia sekitar 35 tahun diduga telah meraba-raba wilayah sensitif tiga pelajar perempuan yang duduk di bangku kelas 9. NM diketahui mengajar PPKn di sekolah.

Seorang teman korban L (16) yang diwawancarai SURYAMALANG.COM mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar tiga bulan yang lalu.

NM memanggil siswinya berinisial G (16) ke ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) karena sehabis bersekolah langsung bermain dan tidak langsung kembali ke rumah.

G berada selama dua jam di dalam ruang UKS. Beberapa hari kemudian, giliran R (15) yang dipanggil NM ke UKS.

Dalam video pengakuan G dan R yang direkam oleh L pada Senin (15/5/2017), G mengaku diraba dadanya oleh guru NM.

Sementara R diraba di wilayah kelaminnya. G mengatakan NM sempat menanyakan kepadanya apakah ia mengenakan beha.

“Terus dia meraba-raba,” kata G dalam video sembari memperagakan cara NM meraba dadanya.

Satu korban lagi berinisial I (16) saat ini sedang syok dan tertutup kepada siapa pun.

Informasinya, I dilecehkan ketika ia pingsan dan mendapat pertolongan pertama dari NM. L mengatakan I sempat menangis ketika ia mencoba menanyakan kejelasan perisitiwa yang ia alami.

L mengatakan mendengarkan langsung pengakuan G dan R setelah mereka berdua keluar dari UKS.

Setelah mendengar pengakuan teman-temannya itu, L pun mengaku sangat kecewa terhadap NM. Ia juga mengaku memendam amarah terhadap NM atas perlakuannya.

“Teman-teman itu sekarang fair. Kalau ada apa-apa yang menimpa, mereka langsung cerita,” kata L saat ditemui di kediamannya, Selasa (23/5/2017).

Diduga NM tidak hanya sekali saja melakukan pelecehan seksual terhadap muridnya. I dan R tidak menyebutkan berapa kali NM melecehkan mereka.

Sedangkan G mengaku baru sekali saja dilakukan.

R juga pernah diajak oleh NM dengan iming-iming uang Rp 50 ribu untuk sekali cium. Namun iming-iming itu ditolak oleh R.

“Ada juga yang menawari Rp 200 ribu tapi bukan NM, guru lain, guru olah raga. Meskipun kesannya bercanda, tapi perkataan itu tidak sopan kalau diungkapkan,” kata L.

Informasi terkait tindak pelecehan ini sempat meramaikan jagad dunia maya. Informasi yang beredar juga mendapat tanggapan dari banyak netizen.

Wakil Kepala SMP terkait, GT, mengatakan informasi yang beredar itu tidak sepenuhnya benar.

Ia mengatakan pihak keluarga dan sekolah sudah damai. Kesepakatan damai itu didapatkan setelah pihak sekolah bertemu wali murid serta murid yang menjadi korban pada Selasa (23/5/2017).

“Apa yang disampaikan itu tidak betul,” kata GT saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (23/5/2017).

GT yang mengatakan sangat mempercayai NM menjelaskan, NM saat itu mencoba memperbaiki posisi dasi muridnya yang terlepas. Setelah memperbaiki dasi, NM mencubit muridnya di bahu.

“Tapi berita yang muncul kok seperti itu,” kata GT meneyesali.

GT mengatakan sangat mempercayai NM karena ia tahu keseharian NM. Selain itu, NM juga berani disumpah.

GT mengatakan NM sudah menugundurkan diri sebagai guru di sekolah yang ia gawangi.

Keputusan NM yang sudah memiliki anak satu untuk mundur itu karena adanya simpang siur soal pemberitaan pelecehan.

"Intinya itu tadi, masalah sudah selesai,” katanya.

Sementara orang tua L, RDR (41) mengatkan tidak ada kesepakatan damai antara orang tua dengan pihak sekolah.

Pihaknya tetap menuntut agar NM diberikan sanksi yang sesuai. Jika dalam sepekan ke depan tidak ada kejelasan sanksi, orangtua akan melaporkan NM ke polisi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini