Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Di tengah suasana meriah Karnaval Dugderan menyambut Ramadan, Rabu (24/5/2017), seorang pria berbaju jingga menyedot perhatian.
Karnaval Dugderan yang digelar sejak pagi di Simpanglima-Jalan Pahlawan dan Taman KB diikuti ribuan anak dari tingkat pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Pria berbaju jingga menyentak perhatian peserta dan pengunjung lantaran ditangkap petugas Satpol PP Kota Semarang dan sejumlah anggota kepolisian.
Penangkapan ini menyusul laporan orangtua siswa di lokasi, bahwa pria yang belum diketahui identitasnya itu ketahuan meraba-raba paha beberapa siswi peserta karnaval.
"Ada ibu-ibu lapor ke saya. Paha anaknya digerayangi pria ini," kata petugas Satpol PP kepada Tribun Jateng di lokasi karnaval.
Pria itu tampak ketakutan. Mulanya dia tak mengakui perbuatan itu. Petugas sempat memeriksa isi tas punggung yang dibawa pria, isinya hanya botol bekas air mineral.
Mengantisipasi amukan massa, dua petugas Satpol PP menggelandang pria itu ke pos patroli motor Sabhara Polrestabes Semarang di Citraland.
Tiba di pos patmor, pria itu diinterograsi lima polisi unit Sabhara. Mulanya para polisi menduga si pria mengalami gangguan jiwa, tapi hasilnya dia sehat.
"Tulis nama, tempat tanggal lahir, nama istri, alamat rumahmu sekarang. Tulis tangan ya," perintah Brigadir Idris kepada si pria.
Pria yang tak membawa identitas itu pun menuruti. Dari data yang tertulis, pria itu bernama Fadly, lahir di Kudus, sudah punya istri dan tinggal di Kaliwungu, Kabupaten Kudus.
Idris menyuruh pria yang mengaku bernama Fadly itu mengulang penulisan di selembar kertas berbeda. Hasilnya pun sama.
"Berarti Fadly ini normal, tidak gila. Tulisan tangannya juga bagus," kata Idris sambil menunjukkan hasil tulisan itu.
Selanjutnya, Idris bertanya alasan Fadly menggerayangi dan meremas paha siswi saat Karnaval Dugderan. Fadly pun menjawab hanya humor.
"Kalau paha anak kamu digerayangi orang lain boleh tidak?" tanya Idris lagi.
Jawaban Fadly pun membuat lima petugas terpingkal-pingkal. "Boleh pak. Kan humor," jawab Fadly singkat.
Petugas kepolisian pun masih mendalami keterangan Fadly, sembari menunggu kehadiran orangtua korban terduga pelecehan seksual.