Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Usai menerima silaturrahmi sejumlah tokoh di Istana Kadriah Kesultanan Pontianak, Jalan Tanjung Raya I, Pontianak Timur, Selasa (23/5/2017) malam
Sultan Pontianak, Maulana Seri Sultan Sy Machmud Alkadrie mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut ia dan sejumlah tokoh yang hadir membahas sejumlah aspirasi dari warga masyarakat.
"Yang pertama, hasil yang dibahas pada malam hari ini mengenai aspirasi daripada rakyat saya, yang dari Kota Pontianak maupun di luar Kota Pontianak."
"Harus saya sampaikan, kepada yang hadir dan lebih khusus daripada TNI/ Polri dan Muspida terkait tentang kegiatan acara Gawai," ungkapnya kepada wartawan.
Sultan menyesalkan dengan adanya reaksi yang timbul setelah adanya ucapan dari Gubernur Kalbar, Cornelis. Menurutnya, tidak sepatutnya pejabat negara mengeluarkan ucapan sedemikian rupa.
"Kemudian, masalah ucapan daripada Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis itu sendiri. Sebagai seorang pejabat negara, tidak boleh mengeluarkan bahasa memprovokasi daripada rakyat Kalimantan Barat ini."
"Kemudian masalah hukum, itu laporan daripada GBU (Gerakan Bela Ulama) kemarin, harus ditindaklanjuti dan jangan pelaporan itu hanya habis-habis seperti peristiwa yang di Sintang itu."
"Kami tidak mau terulang kembali, jadi ini sebagai PR bagi TNI maupun Polri dan jajarannya," paparnya.
Selain itu, dalam kesempatan itu Sultan Pontianak meminta agar agenda kegiatan Gawai Dayak dapat disesuaikan kembali, berhubung sudah dekatnya bulan suci Ramadan.
"Kemudian mengenai acara Gawai Dayak ini, juga saya minta diperpendek waktunya. Guna menghadapi bulan suci Ramadan, kita menghindari jangan sampai ada gangguan Kamtibmas lagi dan ada hal-hal yang tidak kita inginkan, pada waktu kita beribadah menghadapi bulan suci Ramadan. Jadi hal-hal itu yang menjadi PR daripada Muspida dan TNI/ Polri," jelasnya.
Sy Machmud yang akrab disapa Melvin ini menerangkan, Ia selaku Sultan Pontianak, tidak boleh memihak kepada kelompok manapun, baik dari etnis maupun agama.
"Jadi Sultan itu mengayomi semua etnis dan semua agama yang ada di Kota Pontianak khususnya dan umumnya di Kalimantan Barat."
"Jika ada pihak-pihak yang hendak datang bersilaturahim ke sini, makanya tadi saya bilang, saya sebagai Sultan, harus mengayomi semua agama dan suku."
"Mau datang secara baik-baik, kami sambut dengan baik. Tidak semua yang namanya Dayak ini jahat, jelek, oknumnya yang membuat itu jahat dan jelek," sambungnya.