Laporan Wartawan Surya, Fatkul Alamy
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pipa gas milik PGN pecah tepat di Sungai Kalibokor di Jalan Kalibokor Selatan, Surabaya sempat membuat warga setempat panik pada Kamis (26/5/2027).
Pipa gas pecah karena terkena alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Pemkot Surabaya yang sedang mengeruk lumpur sungai pukul 09.00 WIB.
Saat mengeruk lumpur, tiba-tiba alat berat mengenai pipa di kedalaman dua meter. Akibatnya pipa gas berukuran 6 inchi pecah.
Lantaran pipa berada di dalam sungai, tekanan gas yang bocor mengakibatkan air menyembur ke atas mencapai ketinggian 1,5 meter lebih.
Selain semburan air tinggi, juga mengeluarkan bau menyengat. Warga sempat panik melihat ini dan banyak yang berkerumun berusaha mendekat.
"Kami terkejut dan sempat panik. Karena semburan air tinggi dan mengeluarkan bau," aku Efendi warga di lokasi kejadian.
Lurah Pucang Sewu, Kecamatan Gubeng, Surabaya, Kenny Pieter Tupamahu, mengaku kejadian ini sempat membuat warga takut. Warga khawatir kejadian ini seperti lumpur Lapindo Sidoarjo.
"Tadi warga takut, karena semburan. Air tinggi dan sempat mengeluarkan bau menyengat. Kami akhirnya melakukan pengamanan dan melarang warga yang merokok mendekat," kata Kenny.
Begitu kejadian, lanjut Kenny, Dinas PU langsung menghubungi dan berkordinasi dengan PGN. Tidak lama kemudian petugas PGN datang dan melakukan tindakan penutupan pipa.
"Respon dan tindakan perbaikan cepat. Teman-teman PGN langsung melakukan menutup pipa dengan cara dipres," terang Kenny.
Begitu pipa warna kuning dipres dan tertutup, semburan air terhenti.
"Target PGN menyambung dan menutup pipa yang pecah nanti sore, sekarang sedang dilakukan penanganan," tutur Kenny.
Saat ini, alat berat sedang membendung aliran air supaya segera dilakukan penutupan pipa yang pecah.
Faris, salah satu petugas teknis PGN mengatakan, pipa yang pecah itu pipa
Poly Ethelin ukuran 6 inchi.
"Nanti pipa yang luka dan pecah dipotong dan disambung. Sekarang proses penanganan dan secepatnya ditutup," terang Fais.