News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Satu Kompi Anggota Polresta Denpasar Kawal Deportasi Schapelle Leigh Corby Besok

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Schapelle Leigh Corby atau yang dikenal dengan julukan Ratu Mariyuana asal Australia rencananya akan dideportasi Sabtu (27/5/2017).

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Schapelle Leigh Corby atau yang dikenal dengan julukan Ratu Mariyuana asal Australia rencananya akan dideportasi pada Sabtu (27/5/2017) besok.

Polresta Denpasar dalam hal ini akan melakukan pengamanan.

Sekitar 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi) yang akan mengamankan Corby.

"Sekitar 1 kompi akan melakukan pengamanan," kata Kapolresta Denpasar Kombespol Hadi Purnomo, kepada awak media di Mapolresta Denpasar, Bali, Jumat (26/5/2017).

Hadi menuturkan, sekitar pukul 14.00 Wita siang ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi.

Sesuai dengan instruksi Kapolda, bahwa pengamanan akan dilakukan mulai dari Corby keluar rumah melapor ke Bappas dan pengamanan di Bandara.

"Yang penting aman dan kami siap mengamankan deportasi," kata dia.

Tiga hari jelang ekstradisi, Schapelle Leigh Corby (40) dikabarkan mengalami ketakutan dan stres.

Terpidana 20 tahun penjara kasus kepemilikan mariyuana 4,1 kilogram asal Australia ini enggan menampakkan diri dan menghindari sorotan awak media, baik lokal maupun internasional.

Corby mendapat pembebasan bersyarat pada Februari 2014.

Ia telah meninggalkan Lapas Kerobokan Denpasar setelah sembilan tahun menjalani hukuman di balik jeruji.

Baca: Schapelle Leigh Corby Stres Jelang Dideportasi dari Bali

Sabtu (27/5/2017) nanti, wanita berjuluk "Ratu Mariyuana" tersebut akan bebas seutuhnya dan akan dideportasi ke Australia.

Terkait dengan keadaan Corby, Tribun Bali pun mengkonfirmasi Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Hukum dan HAM Bali, Surung Pasaribu, Selasa (23/5/2017).

Sebelumnya Surung bersama dua petugas Pembimbing Kemasyarakatan (PK) mengunjungi rumah kontrakan Corby di Jalan Kartika Plaza Gang Pudak Sari Nomor 9, Kuta Badung, pada 18 Mei 2017 lalu sekitar pukul 17.00 Wita sampai pukul 19.00 Wita.

"Iya saya bertemu dengan Corby terkait home visit PK meninjau situasi dan kondisinya. Kondisi Corby ketakutan dan stres. Saat bertemu, Corby memang memakai penutup mulut. Dia bilang lagi sakit, kemungkinan dia lagi flu. Jadi mulutnya ditutupi karena takut menular. Dia pakai masker kain. Tidak ada dia memakai topeng," jelasnya, kemarin.

Baca: Schapelle Leigh Corby Ketakutan Selalu Dikejar Orang Tak Dikenal

Dalam pertemuan itu, Surung juga bertemu dengan kakak kandung Corby yaitu Mercedes Corby.

Saat bertemu, dikatakan Surung, Corby meminta agar pelaksanaan ekstradisi berjalan lancar.

Dari pembicaraan itu dia (Corby) hanya ingin saat pelaksanaan deportasinya berjalan dengan baik, tertib, dan tidak ribut-ribut.

Intinya yang disampaikan, dia sudah menjalani bimbingan sampai terakhir. Dia minta tolong jangan sampai ada keributan," ujarnya.

Corby menyampaikan ketakutannya karena merasa ada orang yang terus membuntutinya.

"Dia sih tidak kenal siapa yang mengejarnya," ungkap Surung, sembari menambahkan tidak ada permintaan khusus dari Corby terkait ekstradisi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini