TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Aisyah, ibu Muhammad Safikri, korban luka pada kecelakaan tertabrak truk di persimpangan Jalan Amal dan Gagak Hitam, Kota Medan, kemarin, menangis saat menunggu anaknya menjalani operasi di Ruang Operasi Rumah Sakit Bina Kasih, Minggu (28/5/2017) siang.
Safikri adalah satu dari dua orang korban luka yang dirawat di Rumah Sakit Bina Kasih Kota Medan.
Satu orang korban, yaitu Adon Sinambela (47 tahun), sudah memasuki ruang perawatan di lantai lima.
Menurut perawat, Adon sangat butuh istirahat sehingga tidak bisa diganggu.
Berkali-kali Aisyah sesenggukan, menyeka air matanya, sambil meremas-remas tanganya.
Saat diajak berbincang, Aisyah pun justru tangisnya semakin menjadi. Ia lalu meminta anaknya didoakan supaya lancar menjalani operasinya.
"Doakanlah anak saya, semoga tidak terjadi apa-apa dengannya," ujarnya.
Muhammad Safikri harus menjalani operasi untuk memperbaiki kondisi kakinya yang terlindas truk.
"Satu tinggal perawatan. Satu orang lagi masih menjalani operasi di ruang operasi," ujar Meri, perawat di RS Bina Kasih.
Ibu Syafikri mengatakan betapa jahatnya sopir truk yang menabrak anaknya tersebut.
"Anak saya tidak ugal-ugalannya. Dia ditabrak dari belakang. Jahat sekali truknya. Kenapa ditabraknya anakku," ujarnya.
Aisyah semakin sedih ketika mengingat anaknya yang sekolah di SMP Brigjen Katamso harus mengikuti ujian kenaikan kelas, Senin (29/5/2017), hari ini.
Baca: Truk Tabrak Barisan Sepeda Motor di Lampu Merah, Tiga Orang Tewas, Empat Lainnya Luka Berat
"Anakku besok ujian. Gimanalah ini. Tolonglah supaya dikasih kesempatan ujian setelah sehat nanti," ujarnya seraya menyeka air matanya.