News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

LGBT

Blak-blakan Seorang Pria Gay: Sex Party Bayar Rp 5 Juta

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampilan halaman depan Tribun Kaltim Edisi Senin (29/5/2017).

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - ADA pengakuan menarik seorang gay asal Samarinda. Pria berusia 21 tahun ini tak ragu membeberkan kisahnya melalui personal chat di Facebook.

Sebut saja dia Jhon, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Samarinda. Dia mengaku sadar bahwa dirinya gay sejak duduk dibangku kelas 3 SMP.

"Aku yang disodomi bang. Kalau labelnya aku bot, kalau jadi cowok top. Kalau dua-duanya vers. Aku kan lebih ke cewek, jadinya enak jadi bot," ungkap Jhon secara terbuka kepada Tribun Kaltim, Minggu (28/5/2017) kemarin.

Baca: Komunitas Gay Pernah Adakan Gathering di Balikpapan: Sejak SMP Sadar Suka Sesama Jenis

Jhon membeberkan kali pertama melakukan hubungan badan dengan sesama pria saat masih berseragam putih abu-abu.

Pengalaman seksnya bersetubuh tak lain dengan rekan satu sekolahnya, sebut saja Erik. "Sama teman sekelas bang. Dia normal. Nggak tahu ceritanya, dia loh punya cewek," tuturnya.

Pengalaman pertamanya dilakukan di rumah Erik. Saat itu waktu sedang mengerjakan tugas kelompok.

Berduaan di rumah dalam kondisi kosong, sementara tega teman lainnya belum sampai di rumah Erik membuat keadaan serba keki.

"Kami saling berdekatan, kemudian sering belajar bersama membuat keduanya terlibat asmara singkat," ujar Jhon.

Berawal ketidaksengajaan membuka aplikasi Line di telepon pintarnya. Erik tak sengaja melihat layar telepon (Line group) berisi gambar dan video seks sesama pria milik Jhon.

Sontak membuat Erik kaget. Namun berjalannya waktu rasa penasarannya lebih besar daripada kerisihan di benaknya.

"Dia mungkin sudah sange (nafsu) nonton video. Pertama nggak mau, tapi lama kelamaan nggak tahan, jadi deh," ungkapnya.

Sehabis peristiwa seks menyimpang tersebut, Erik sering menghubungi Jhon jika rumah dalam keadaan kosong. Ia membeberkan di Samarinda komunitas gay cukup banyak.

Mereka menjalin komunikasi menggunakan macam-macam chanel, seperti BBM, Facebook, Whatsapp, hingga Line.

Sejak duduk di bangku SMA ia masuk group Line berisikan pria pecinta pria. Jhon pernah mengaku diajak melakukan sex party gay, namun menolak.

Selain diminta uang Rp 5 juta, dirinya lebih suka melakukan seks berdua. Biasanya komunitas gay melakukan sex party di sebuah hotel berbintang.

"Nggak ada uang waktu itu, namanya juga masih sekolah. Jujur aku juga nggak suka sex party," katanya.

Mahasiswa yang belum menyelesaikan kuliahnya tersebut mengaku enggan melakukan seks dengan gay. Ia lebih suka melakukannya dengan pria normal.

Menurutnya sekarang banyak pria normal melampiaskan nafsunya ke gay.

Meski rekan satu kampus dirinya tahu bahwa dia gay, Jhon tetap santai menanggapi perkataan orang-orang tentang dirinya.

Ia tak gengsi apalagi keki, mengakui dirinya sebagai gay. Bahkan kedua orangtuanya pun tahu bahwa dirinya gay.

Ia berprinsip orang yang membully, tidak semuanya orang baik. Ia berusaha menjadi dirinya sendiri, tidak mau dianggap munafik oleh orang di sekitarnya.

Ibaratnya di depan bilang tidak, tapi di belakang iya, akunya. Kendati begitu, dirinya mengaku terakhir kali berhubungan intim akhir 2015 silam. Ia tetap bangga mengakui dirinya sebagai gay.

Saat ditanya, jika diberi pilihan jadi pria normal atau tetap menjadi seorang gay, Jhon menjawab "For now. Masih nyaman tetap jadi gay. Gak tau ke depannya," sambil tertawa kecil.

m fachri ramadhani/Tribun Kaltim

Berita Ini Sudah Terbit di Harian Tribun Kaltim Edisi Senin (29/5/2017)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini